REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Forum Zakat (Foz), Bambang Suherman mengungkap beberapa tips untuk masyarakat agar memilih lembaga kredibel dalam berdonasi yang tepat untuk Palestina. Saat ini sebagian besar masyarakat Indonesia dan dunia begitu antusias untuk membantu masyarakat di Palestina. 

"Sebenarnya yang paling mendasar sebaiknya masyarakat dan donatur itu mereview track record lembaganya karena kan sebenarnya isu Palestina itu adalah isu yang sudah cukup lama dikelola oleh banyak lembaga di Indonesia," kata Bambang pada Senin (6/11/2023).

Bambang mengatakan, beberapa di antara lembaga-lembaga pengumpulan donasi secara konsisten melakukan dukungan terhadap Palestina. Beberapa lembaga ada yang sudah biasa memberikan dukungan kepada Palestina tanpa menunggu perang berkecamuk.

"Yang kedua boleh juga untuk mereview bentuk kerja sama antara lembaga tersebut dengan entitas yang ada di tanah Palestina, baik di Tepi Barat maupun di Jalur Gaza, kalau entitasnya itu adalah lembaga formal, lembaga resmi negara di sana maka itu juga menjadi salah satu indikator bahwa ini adalah lembaga yang tepat atau lembaga yang di Indonesia yaitu adalah lembaga yang tepat," ucap Bambang.

Bambang melanjutkan, masyarakat yang ingin berdonasi untuk Palestina juga dapat mengulas tentang program yang diusung di sebuah lembaga. Menurut dia, apabila sebuah lembaga membantu hanya dalam rangka respon kedaruratan maka itu hanya bersifat sementara. 

"Yang kita harapkan sebenarnya ada semacam desain bersama antara Indonesia dan Palestina yang diwakili oleh lembaga-lembaga masing-masing untuk melihat permasalahan mendasar yang ada di sana yang dirancang desain program itu bukan cuman sekadar respon tapi juga hal-hal yang bersifat investatif atau yang punya rentang waktu yang cukup panjang," papar Bambang.

Bambang mengatakan, apabila masyarakat mendapatkan informasi perihal bentuk kerjasama strategis dan ada kerjasama jangka panjang perihal ekonomi, pendidikan dan lainnya, maka ini akan menjadi jaminan bahwa lembaga tersebut layak untuk dipercaya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika