REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Institutional Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Muhammad Iqbal menyampaikan tren suku bunga tinggi alias higher for longer akan berlangsung lebih lama dan baru akan selesai pada kuartal II 2024 mendatang.
Hal tersebut disebabkan oleh masih tingginya tensi geopolitik di tingkat global, salah satunya konflik yang sedang terjadi di Timur Tengah, katanya dalam CEO Networking 2023 bertajuk Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration di Jakarta, Selasa (7/10/2022).
"Dengan perkembangan tensi geopolitik yang tinggi, sepertinya trennya akan berlangsung lebih panjang dan kami melihat bahwa kebijakan suku bunga tinggi ini masih akan terus tinggi dan baru akan turun di kuartal II 2024," ujar Iqbal.
Dengan kemungkinan situasi itu, Ia mengingatkan perlunya likuiditas yang mencukupi sebagai prioritas utama bagi perbankan di Tanah Air. "Dan konsekuensinya mungkin akan terjadi peningkatan cost of fund yang sangat signifikan," ujar Iqbal.