Selasa 07 Nov 2023 13:48 WIB

Israel Ingin Bom Gaza, Bagaimana Perkembangan Senjata Nuklir di Negara-Negara Islam?

Bom nuklir ingin diledakkan Israel di Gaza Palestina.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Bom nuklir ingin diledakkan Israel di Gaza Palestina. Foto:  Bom Nuklir (ilustrasi).
Foto: Amir Kholousi, ISNA via AP
Bom nuklir ingin diledakkan Israel di Gaza Palestina. Foto: Bom Nuklir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Israel berencana menembakan bom nuklir ke Gaza Palestina. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu di salah satu radio Israel beberapa hari lalu. Itu membuat negara-negara Islam bereaksi keras. Apa negara-negara Islam tak punya nuklir? Seperti apa perkembangan senjata nuklir di negara Islam? 

Sebagaimana dikutip dalam buku Demonologi Islam: Upaya Barat Membasmi Kekuatan Islam yang ditulis Asep Syamsul M Romli pada tahun 2000 dan diterbitkan Gema Insani menjelaskan bahwa Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya berusaha keras menghalangi dunia Islam memiliki nuklir, tetapi kenyataannya dewasa ini, satu per satu negara-negara Islam (berpenduduk mayoritas Muslim) merintis upaya untuk menguasai teknologi nuklir. Apalagi, warisan nuklir Uni Soviet sebagian telah jatuh ke tangan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim di Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Azerbaijan, Tajikistan, dan Kirgistan. 

Baca Juga

Sekitar 9,43 persen senjata nuklir Soviet diwarisi Kazakhstan. Jumlah itu sama dengan 1.150 rudal balistik antar benua berhulu ledak nuklir dan melebihi kekuatan nuklir yang dimiliki Inggris dan Prancis. Kazakhstan pun memiliki pangkalan eksperimen untuk bom atom. Sekitar 2.500 rudal taktis berpenghulu ledak nuklir terbesar di enam negara Asia Tengah berpenduduk mayoritas Muslim tersebut. 

Pemilikan teknologi dan senjata nuklir oleh dunia Islam, dengan dukungan akses politiknya, jelas merupakan ancaman yang dapat menggoncangkan stabilitas supremasi Barat. Hal ini tentu membuat kalang kabut Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Israel termasuk paling cemas. Inilah untuk pertama kalinya Israel mendapati dirinya dalam ancaman yang sangat menakutkan. Memang hanya dalam beberapa menit saja, dengan senjata nuklir, Kazakhstan dapat menghancurkan Israel. 

Prancis tercatat sebagai negara paling sering menjual teknologi nuklirnya ke dunia Islam. Seperti dilakukannya terhadap Irak dengan menjual reaktor nuklir. Menyusul kemudian Soviet Cina, dan kini Korea Utara seperti dilakukannya kepada Pakistan dan Iran. 

Pakistan tercatat sebagai negara Islam pertama yang merintis perkembangan senjata nuklir dengan mendirikan reaktor nuklir di Nilore, dekat Islamabad, pada tahun 1965. Untuk mengembangkannya, tahun 1974, Pakistan melakukan petualangan intelijen dengan misi mencuri teknologi nuklir Barat melalui On Mission Project 706. Abdul Qadir Khan, Master of Art dalam bidang metalurgi jebolan Technical University of Delft (1967) dengan sukses menjalankan misi tersebut. Ia berhasil mencuri teknologi nuklir di sebuah laboratorium tempatnya bekerja di Almelo. Kini Pakistan diperkirakan memiliki bahan-bahan dan peralatan untuk memproduksi hingga 25 bom nuklir selain memiliki misil M-11 buatan Cina. 

Menyusul kemudian Irak. Atas bantuan Uni Soviet, negara Saddam Hussein itu membangun reaktor nuklir untuk penelitian pada tahun 1968. Tahun 1972, Irak dan Prancis menandatangani perjanjian kontrak untuk membangun dua reaktor nuklir di Osirak dan Isis. Namun keduanya dibom Israel pada Juni 1981. Sebelumnya pada 1979 komponen kedua reaktor itu dibom di sebuah gudang di Prancis sebelum dikapalkan ke Irak. 

Irak masih terus dicurigai tengah melanjutkan program nuklirnya. Perang Teluk menunjukan bagaimana dekatnya Saddam Hussein agar segera memiliki kemampuan nuklir. Kekalahannya dalam Perang Teluk tidak membuat ambisi nuklirnya pupus. Ia siap memulainya kembali manakala keadaan normal. 

Libya, sejak Muammar Qaddafi berkuasa (1969) juga berupaya keras mengembangkan teknologi nuklir. Ia menargetkan tahun 1975 sudah memiliki senjata nuklir, namun upayanya kandas, siapa lagi kalau bukan ulah AS yang menjegalnya, terlebih Qaddafi berkarakter anti Barat dan dijuluki biang teroris dunia. 

Iran, Suriah, dan Aljazair juga berupaya keras membangun senjata nuklir. Namun belakangan hanya Iran yang paling menonjol atau gencar melakukan upaya pemilikan teknologi nuklir, antara lain dengan cara bekerjasama dengan Cina dan Rusia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement