Selasa 07 Nov 2023 16:21 WIB

Konvoi Empat Ambulans dari Gaza Berhasil Tiba di Perbatasan Rafah

Pasien dari RS Al Shifa Gaza diangkut hingga perbatasan Rafah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Konvoi empat ambulans yang mengangkut pasien dari rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza tiba di perbatasan Rafah
Foto: AP Photo/Abed Khaled
Konvoi empat ambulans yang mengangkut pasien dari rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza tiba di perbatasan Rafah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Konvoi empat ambulans yang mengangkut pasien dari Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza tiba di perbatasan Rafah pada Senin (6/11/2023). Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyerukan perlindungan terhadap rumah sakit, fasilitas medis, personel, dan pasien dalam perang yang sedang berlangsung.

“Sungguh melegakan mengetahui bahwa pasien-pasien ini selamat dan akan menerima perawatan medis darurat,” kata William Schomburg, kepala kantor ICRC di Gaza, dilaporkan Al Arabiya, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga

“Saya sangat menekankan betapa pentingnya perlindungan rumah sakit, tenaga medis, dan pasien di tengah kekerasan ini. Ada ribuan orang yang terluka parah di Gaza. Merupakan kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk menghindarkan mereka dari bahaya," ujar Schomburg.

Dua kendaraan dari ICRC ikut mengiringi konvoi tersebut. Organisasi kemanusiaan internasional itu meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional. ICRC memperingatkan, ribuan warga sipil yang terluka parah tidak dapat mengakses rumah sakit yang tidak dapat berfungsi karena kerusakan dan kekurangan pasokan obat-obatan.

Bulan Sabit Merah Palestina pada Senin memperingatkan, Rumah Sakit Al Quds di Kota Gaza hanya memiliki sisa bahan bakar selama 48 jam sebelum peralatan penyelamat nyawa yang penting, inkubator neonatal, dan unit perawatan intensif tidak dapat berfungsi lagi. Hal ini semakin menambah beban pada fasilitas medis yang kewalahan di Jalur Gaza.

Bulan Sabit Merah juga mengatakan,pasukan Israel terus menyerang daerah yang berjarak tidak lebih dari 50 meter dari RS Al Quds. Di rumah sakit itu, lebih dari 14.000 pengungsi Palestina mencari perlindungan.

“Menerima kekerasan terhadap fasilitas kesehatan, ketika peran mereka sangat penting, akan menimbulkan dampak yang tidak dapat diterima dalam kehidupan manusia. Yang terluka dan sakit harus dilindungi dalam segala keadaan," kata Schomburg. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement