Selasa 07 Nov 2023 17:05 WIB

Kapten Philips 9 Bulan Ditahan KKB, Polisi Harap Sebelum Natal Sudah Dibebaskan

Pemerintah Indonesia mengedepankan pendekatan persuasif dalam membebaskan sang pilot.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menawan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.
Foto: Istimewa
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua menawan pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA --Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthein sudah sembilan bulan dalam penyanderaan kelompok separatisme Papua Merdeka. Belum ada kepastian kapan penerbang asal Selandia Baru tersebut dapat dibebaskan.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal (Irjen) Mathius Fakhiri mengatakan, upaya persuasif untuk membebaskan Kapten Philips dari penyanderaan masih terus dilakukan. Irjen Mathius berharap agar separatisme Papua membebaskan Kapten Philips tanpa syarat.

Baca Juga

“Saya sangat berharap mereka Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) segera membebaskan sandera itu. Dan kami berharap, pembebasan itu sebagai kado Natal untuk kita semua,” kata Irjen Mathius dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (7/11/2023). 

 
Saat ini, kata Irjen Mathius, upaya pembebasan Kapten Philips tak melulu mengandalkan pendekatan persenjataan. Sejak awal, kata Irjen Mathius, Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sepakat untuk memprioritaskan pendekatan negosiasi, dan keadatan dalam upaya membebaskan Kapten Philips dari penyanderaan. Yaitu dengan menggandeng sejumlah tokoh agama, dan adat lokal, serta para tokoh pemerintahan di Papua, yang bisa lebih dipercaya oleh pihak penyandera.
 
Namun sampai saat ini, kata Irjen Mathius, komunikasi dan negosiasi pembebasan Kapten Philips masih buntu. “Berbagai upaya terus kita lakukan untuk bisa membebaskan sandera. Dan kita sangat berharap Pilot Susi Air, bisa mereka bebaskan,” sambung Irjen Mathius. Meskipun belum menghasilkan apa-apa, tetapi, kata Irjen Mathius, informasi terkait dengan keadaan Kapten Philips terus dipantau oleh kepolisian maupun aparat militer.
 
Irjen Mathius menerangkan, dari laporan yang diterimanya, kondisi Kapten Philips masih hidup, dan sehat. Posisi keberadaan Kapten Philips bersama para penyandera, juga dikatakan dia, masih berada di kawasan terisolir di Nduga, Papua Pegunungan. “Sembilan bulan disandera, Pilot Susi Air masih dalam keadaan sehat. Mudah-mudahan dapat segera kita bebaskan,” ujar Irjen Mathius.
 
Kapten Philips, dalam penyanderaan oleh kelompok separatisme sejak Februari 2023. Penyanderaan tersebut dilakukan oleh gembong separatisme di wilayah Nduga yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. Kelompok tersebut menyerang Lapangan Udara di Nduga, dan melakukan pembakaran pesawat penerbangan sipil milik Susi Air. Setelah melakukan penyerangan, dan pembakaran pesawat, kelompok bersenjata itu, menyandera Kapten Philips. Dan sampai hari ini pilot berkebangsaan Selandia Baru itu belum dibebaskan.
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement