REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ratu Yordania, Rania pada Ahad (5/11/2023) mendesak seruan kolektif untuk gencatan senjata di Gaza. Menurutnya, mereka yang menentang gencatan senjata sama artinya dengan mendukung dan membenarkan kematian ribuan warga sipil.
Dalam wawancara mendalam dengan Becky Anderson dari CNN, Ratu Rania menanggapi penolakan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terhadap gencatan senjata saat berada di Amman.
Setelah bertemu dengan para pemimpin Arab pada Sabtu, Blinken mengatakan gencatan senjata di Gaza hanya akan memungkinkan lebih banyak serangan Hamas.
“Harus ada seruan kolektif untuk gencatan senjata dan saya tahu beberapa orang yang menentang gencatan senjata berpendapat bahwa itu akan membantu Hamas. Namun, dalam argumen itu mereka secara inheren menolak kematian, dan pada kenyataannya mendukung dan membenarkan kematian ribuan warga sipil. Itu hanya tercela secara moral, picik dan tidak sepenuhnya rasional,” kata Ratu Rania, dilansir dari Arab News, Senin (6/11/2023).
“Jika (Israel) berhasil melenyapkan semua Hamas, akar penyebab konflik ini adalah pendudukan ilegalnya, pelanggaran hak asasi manusia rutin, permukiman ilegal, mengabaikan resolusi PBB dan hukum internasional. Jika kami tidak mengatasi akar penyebabnya, Anda dapat membunuh petambatan tetapi Anda tidak dapat membunuh penyebabnya,” tambah Ratu Rania.
Ratu Rania mengecam situasi kemanusiaan bencana di Gaza. "Berapa banyak lagi orang yang harus mati sebelum hati nurani global kita terbangun? Atau apakah itu selamanya tidak aktif ketika datang ke Palestina?”
Dia mencatat ada hampir 10 ribu kematian...