Selasa 07 Nov 2023 19:49 WIB

Satu Keluarga di Cianjur Jalani Pemeriksaan Terkait Dugaan Cacar Monyet

Pria yang menjadi suspect cacar monyet sempat pulang ke Cianjur.

Sosialisasi penyakit cacar monyet. Data global menyebutkan 95 persen kasus cacar monyet ditularkan melalui kontak seksual.
Foto: Antara/Sulthony Hasanuddin
Sosialisasi penyakit cacar monyet. Data global menyebutkan 95 persen kasus cacar monyet ditularkan melalui kontak seksual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan penelusuran dan pemeriksaan terhadap keluarga dari pasien yang diduga (suspect) cacar monyet. Pasien suspect tersebut kini tengah menjalani perawatan di RSUD Bandung Barat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Frida Laila Yahya, mengatakan, penelusuran dan pemeriksaan terhadap keluarga suspect cacar monyet itu dilakukan oleh petugas puskesmas. Sebab, pasien suspect sempat pulang ke rumah keluarganya di Kecamatan Haurwangi, Cianjur.

Baca Juga

"Untuk kasus cacar monyet belum ditemukan di Cianjur, namun kami menerima informasi dari Dinkes Kabupaten Bandung Barat bahwa mereka sedang merawat seorang pria dengan KTP Cianjur diduga atau suspect cacar monyet, sehingga penelusuran dan pemeriksaan dilakukan," katanya.

Langkah antisipasi dilakukan guna memastikan tidak ada anggota keluarga lain yang terpapar karena yang bersangkutan setiap harinya bolak-balik dari Cianjur ke Bandung Barat. Pihaknya menginstruksikan seluruh tenaga kesehatan di puskesmas melakukan langkah pencegahan dan penanganan cepat ketika menemukan pasien dengan gejala penyakit tersebut.

"Kita tingkatkan kewaspadaan dan pencegahan penyebaran, termasuk ketika mendapati pasien yang terindikasi langsung dilakukan penanganan cepat agar tidak terjadi penyebaran," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement