REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) meminta orang tua untuk mengenali gejala pneumonia anak. Itu penting untuk menekan angka kematian global, di mana setiap 30 detik seorang balita meninggal akibat radang paru-paru itu.
"Pneumonia merupakan penyakit infeksi utama penyebab kematian pada anak di dunia," kata anggota ITAGI Cissy Kartasasmita di Jakarta, Senin (6/11/2023).
Gejala paling menonjol yang dialami ketika balita mengalami pneumonia adalah ditandai dengan napas cepat meski dalam keadaan tenang atau tidak menangis. Menurut dia, orang tua dapat menghitung kecepatan napas anak-anak mereka per menit sesuai dengan usianya.
Napas balita maupun anak-anak yang terinfeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau dikenal dengan Pneumokokus, menurut Cissy, lebih dari 60 kali dalam satu menit untuk usia nol sampai dengan dua bulan. Untuk usia dua bulan sampai dengan satu tahun kecepatan napas di atas 50 kali dalam satu menit, sedangkan di usia satu hingga lima tahun di atas 40 kali per menit.
"Tanda-tanda ini juga disertai dengan tarikan dinding dada ke arah dalam saat menarik napas," jelas Cissy.