REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang demonstrasi menentang aksi brutal militer zionis Israel terhadap Gaza terjadi di sejumlah negara Eropa sepanjang pekan kemarin. Salah satunya Prancis yang menggelar aksi bela Palestina di ibu kota Paris.
Di Paris, seperti dilaporkan AP, beberapa ribu pengunjuk rasa menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Beberapa demonstran meneriakkan,"Israel, pembunuh!"
Demonstran berjalan di jalanan yang basah diguyur hujan. Sebuah truk bersound-system dihiasi spanduk bertuliskan: "Hentikan pembantaian di Gaza."
Banyak demonstran yang membawa bendera Palestina dan atribut lainnya. Mereka meneriakkan yel-yel: "Palestina akan hidup, Palestina akan menang’’.
Para demonstran juga membidik Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai mendukung Israel menghancurkan Gaza. Mereka meneriakkan,’’Macron, kaki tangan Israel."
Kepala polisi Paris mengizinkan pawai dari République ke Nation, dua plaza besar di Paris timur. Tetapi, mereka bersumpah bahwa perilaku apa pun yang dianggap antisemit atau bersimpati pada terorisme tidak akan ditoleransi.
Unjuk rasa mencerminkan kegelisahan yang semakin meningkat tentang meningkatnya jumlah korban sipil dan penderitaan akibat perang Israel-Hamas. Para demonstran, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, menyatakan kekecewaan terhadap pemerintah mereka yang mendukung Israel.
Sementara aksi pemboman Israel terhadap rumah sakit dan daerah pemukiman di jalur Gaza semakin intensif. Jumlah korban meninggal Palestina telah lebih dari 10.000 jiwa, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.