REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Amerika Serikat menyatakan pihaknya tidak mendukung pendudukan kembali Jalur Gaza oleh Israel. Hal ini menyusul Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengatakan negaranya akan mengambil tanggung jawab keamanan secara keseluruhan di wilayah tersebut.
"Secara umum, kami tidak mendukung pendudukan kembali Gaza dan begitu pula Israel," kata Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (8/11/2023).
Dia mengungkapkan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga cukup jelas tentang hal itu selama perjalanannya. Patel menekankan, AS sepakat dengan Israel bahwa tidak ada jalan kembali ke status quo 6 Oktober.
"Israel dan kawasan ini harus aman dan Gaza harus dan tidak bisa lagi menjadi basis untuk melancarkan serangan teror terhadap rakyat Israel atau siapa pun," katanya menambahkan.
Pernyataan Patel muncul sebagai tanggapan terhadap pertanyaan tentang pernyataan kontroversial Netanyahu pada Senin lalu. Saat itu dia mengatakan Israel akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan untuk jangka waktu yang tidak terbatas di Gaza setelah berakhirnya konflik dengan Hamas.
Serangan Israel di Gaza selama satu bulan terakhir, telah merusak 192 masjid, termasuk 56 masjid yang dihancurkan oleh pasukan pendudukan, demikian diumumkan Kantor Media di Gaza pada Senin (6/11/2023) malam.
Kantor media Gaza menyatakan 192 fasilitas medis rusak dan 113 institusi kesehatan terdampak secara signifikan, dengan 16 rumah sakit dan 32 pusat kesehatan tidak dapat beroperasi akibat pengeboman.