Rabu 08 Nov 2023 06:53 WIB

Kebencian Anti-Muslim Melonjak di Jerman

Kebencian anti-Muslim ini meningkat sejak konflik Israel-Hamas pecah.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Muslim Jerman
Foto: The National News
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, COLOGNE --  Kejahatan kebencian anti-Muslim dan serangan terhadap masjid telah meningkat secara signifikan di Jerman sejak meningkatnya konflik Israel-Hamas. Hasil ini disampaikan dalam laporan oleh organisasi Muslim terbesar di Jerman Turkish-Islamic Union for Religious Affairs (DITIB).

Sekretaris jenderal kelompok Muslim Turki Eyup Kalyon mengatakan, propaganda yang dilakukan oleh politisi sayap kanan dan liputan media yang bias mengenai perkembangan terkini telah memicu sentimen anti-Muslim di negara tersebut. “Menurut laporan kantor anti-diskriminasi kami, telah terjadi 81 serangan terhadap masjid sejak awal tahun ini. Hampir setengahnya terjadi setelah 7 Oktober,” katanya dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurut Kalyon, semakin banyak masjid yang menerima ancaman rasis. Pada bagian barat laut Jerman, pelaku tidak dikenal mengirimkan pesan rasis, membakar halaman Alquran, melemparkan daging dan kotoran babi ke masjid, dan menggambar simbol Nazi di dinding beberapa masjid. Dia meminta pemerintah dan pihak berwenang untuk mengambil tindakan efektif untuk menjamin keamanan mereka.

“Kami mengharapkan negara untuk menjamin keamanan masjid-masjid kami, seperti yang diharapkan juga dilakukan pada tempat ibadah, gereja, dan sinagoga lainnya. Agar kami dapat menjalankan agama kami dengan bebas, keamanan masjid kami harus terjamin,” kata Kalyon.