REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fiorentina dijatuhi hukuman pengosongan satu tribun penonton karena yel-yel rasialis yang diucapkan penggemarnya kepada tiga pemain Juventus. Dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Rabu (8/11/2023), Liga Italia menyatakan bahwa penggemar garis keras Fiorentina di bagian Curva Fiesole di Stadion Artemio Franchi telah melakukan pelecehan rasial terhadap Dusan Vlahovic, Moise Kean, dan Weston McKennie sebelum dan setelah pertandingan melawan Juventus.
Laga yang berlangsung pada Ahad (4/11/2023) tersebut berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi tim tamu Juventus.
Liga Italia menyatakan bahwa hukuman itu akan ditunda setahun, tapi tribun penonton akan ditutup jika kembali terdapat kasus pelecehan rasial pada periode tersebut. Sanksi lain juga akan dapat dijatuhkan seandainya terjadi pelanggaran baru.
Pelecehan rasial masih kerap terjadi dalam sepak bola Italia dengan fakta bahwa keberadaan grup-grup penggemar beraliran kanan jauh (far-right) dan diskriminasi rasial masih kerap dilakukan di tribun penonton.
Pada Agustus 2023, Komite PBB yang bertanggung jawab untuk memerangi rasisme "menaikkan bendera merah" kepada sepak bola Italia. Komite PBB itu menyoroti aksi-aksi fisik dan verbal terhadap para pemain yang merupakan keturunan Afrika.
Kata dalam bahasa Italia yang berarti gipsi juga kerap digunakan di sejumlah tribun stadion sepak bola. Hal itu merupakan pelecehan rasialis terhadap para pemain dari Balkan dan Eropa Timur, terlepas dari apa etnisnya.
Pertandingan Ahad itu dimainkan tanpa kehadiran sebagian besar penggemar garis keras Fiorentina, yang memilih tidak mengisi Curva Fiesole sebagai bentuk protes atas keputusan operator liga untuk memainkan pertandingan setelah wilayah Tuscany terkena banjir besar.
Curah hujan tinggi yang dibawa oleh Badai Ciaran memicu banjir di wilayah itu dan menelan korban jiwa sebanyak tujuh orang. Para penggemar garis keras dan Wali Kota Florence Dario Nardella telah meminta pertandingan itu dibatalkan.