REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, mempunyai kepedulian khusus terhadap pendidikan. Sejak berdirinya, Muhammadiyah konsisten mengembangkan sekolah, universitas, dan pusat penelitian.
Saat ini, Muhammadiyah mempunyai 170 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai fakultas dan jurusan. Lebih lanjut, Muhammadiyah memfasilitasi baik kader maupun warga negara Indonesia pada umumnya untuk mempunyai akses yang sama terhadap pendidikan.
Muhammadiyah membuka peluang bagi peminat global untuk bergabung dalam sistem pendidikan berbasis Muhammadiyah.
Muhammadiyah secara aktif mendukung siswa, guru, dosen, tenaga pengajar dan masyarakat dari berbagai latar belakang untuk melanjutkan studinya dengan beasiswa dari berbagai penyedia.
Muhammadiyah bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pelajar dengan latar belakang identitas yang beragam untuk mendapatkan kesempatan dan merasakan sistem pendidikan di Indonesia. Saat ini, Muhammadiyah sedang menawarkan beasiswa bagi pelajar Palestina untuk melanjutkan studi program Sarjana dan Magister di universitas-universitas Muhammadiyah di Indonesia masuk gelombang tiga.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti mengatakan Muhammadiyah membantu Bangsa Palestina untuk kemanusiaan dan pendidikan di Palestina, Libanon, dan Indonesia.
Di Palestina Muhammadiyah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan, pakaian, dan obat-obatan. Semua sudah diserahkan dan diterima warga Palestina.
Muhammadiyah membeli rumah di Beirut, Libanon sebagai sarana pendidikan anak-anak Palestina. Sudah dibuka lebih dari tiga tahun.
"Di Indonesia banyak warga Palestina yang belajar di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, baik untuk Strata 1 maupun Strata 2. Sudah berlangsung lama,"ujar dia kepada Republika.co.id, Rabu (8/11/2023).
Selain itu, Muhammadiyah juga menawarkan beasiswa program Short Course kepada warga Palestina yang tertarik untuk menambah pengetahuan tentang studi tertentu atau bahkan Islam dan Muslim di Indonesia. Beasiswa Muhammadiyah menanggung seluruh biaya sekolah dan biaya hidup, didukung oleh Lazizmu, BAZNAS, dan Quantum Akhyar Institute.
Meski saat ini perang masih berkecamuk di Palestina, Muhammadiyah tetap membuja program ini. Karena program ini merupakan program beasiswa berkelanjutan.
Setiap mahasiwa yang mendapat beasiswa baik sarjana maupun magister akan mendapat biaya pendidikan, tunjangan hidup, Bridging Course, tunjangan penyelesaian, Tiket Pesawat, Asuransi Kesehatan, Visa dan Tes PCR serta Prosedur Karantina.
Universitas yang menyediakan beasiswa untuk pelajar palestina tahun ini diantaranya, program sarjana di Ikest Muhammadiyah Palembang, IKIP Muhammadiyah Maumere, Universitas Ahmad Dahlan, Univeristas Muhammadiyah di Bangka Belitung, Bengkulu, Buton, Lamongan, Magelang, Makassar, Maluku Utara, Palembang, Sumatera Barat, Surabaya, Tangerang dan Yogjakarta
Sedangkan program Magister, pilihan kampusnya adalah Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah di Gresik, Jember, Magelang, Makassar, Metro (Lampung), Palembang, Prof Dr Hamka (Jakarta), Semarang, Surabaya, Surakarta, Tangeran dan Yogjakarta.
"Setiap tahun sekitar 40 mahasiswa diterima melalui Muhammadiyah Scholarship for Palestinian Students to Study in Indonesia. Bagi pelajar Palestina yang berminat mendapatkan beasiswa ini dapat mendaftar di https://scholarship.diktilitbangmuhammadiyah.org/," ujar Prof Mu'ti.
Proses aplikasi online harus diselesaikan paling lambat tanggal 30 November 2023. Hasil seleksi akan diumumkan pada 17 Desember 2023. Wawancara akan dilakukan pada tanggal 24-30 Desember 2023.
Hasil tes wawancara akan diumumkan pada tanggal 14 Januari 2024. Penerima beasiswa Program Magister diharapkan tiba di Jakarta pada tanggal 4 Maret 2024.