Rabu 08 Nov 2023 13:39 WIB

Ibrahim Risyad Ungkap Tantangan Jadi Karakter Depresi di Film Sijjin

Perannya sebagai Galang membawa stres dan depresi sepanjang proses syuting.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Jajaran kru dan pemain film horor adaptasi dari Turki, Sijjin dalam acara konferensi pers dan pemutaran film di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Jajaran kru dan pemain film horor adaptasi dari Turki, Sijjin dalam acara konferensi pers dan pemutaran film di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor dan selebgram, Ibrahim Risyad, membocorkan pengalaman menantang yang dia alami ketika berperan sebagai Galang dalam film horor terbaru Sijjin. Ibrahim mengungkapkan bahwa karakter Galang yang keras dan dingin dalam film tersebut memberinya tantangan yang cukup berat.

Ibrahim menceritakan bahwa perannya sebagai Galang membawa stres dan depresi sepanjang proses pembuatan film Sijjin, mulai dari tahap reading, workshop, hingga syuting. Dia menjelaskan bahwa karakter Galang yang keras dan dingin membuatnya harus menghadapi berbagai emosi yang cukup intens, sehingga perlu memahami dan mendalami peran tersebut dengan baik.

Baca Juga

“Cukup stres dan depresi seperti Galang itu selama film dari awal sampai akhir. Karakter yang cukup keras juga, dingin,” kata selebgram kelahiran 20 Juli 1993 itu dalam acara Konferensi Pers dan Pemutaran Film Sijjin di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

Proses syuting film Sijjin juga menambah tingkat kesulitan peran Ibrahim. Syuting dilakukan selama bulan puasa, yang membuatnya harus menahan lapar dari pagi hingga petang. Namun, dia melihat hal ini sebagai kesempatan untuk mendalami karakter Galang lebih dalam. Dia mengatakan bahwa saat sedang tidak berakting, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk istirahat dan tidur agar bisa menghadapi stres dengan lebih baik.

Ibrahim juga mengungkapkan bahwa dia melakukan observasi untuk memahami karakternya dengan lebih baik. Dia menyebut bahwa banyak menonton video di Youtube dan secara berkala menonton film horor untuk memahami nuansa dan gaya yang akan dihadapinya dalam Sijjin.

Selain itu, Ibrahim berterima kasih kepada acting coach, Muhammad Nur Qomaruddin, yang selalu memberikan bimbingan dan dukungan selama proses pembuatan film. Dia mengatakan acting coach membantu para pemain dalam memahami dan membawakan karakter mereka dengan lebih baik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement