REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Deepfake bukanlah fenomena baru dan sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Namun kemajuan teknologi telah membuatnya menjadi lebih canggih. Lantas apa itu video deepfake, cara pembuatannya, dan langkah mengidentifikasinya? Berikut ulasannya, seperti dikutip dari Gadgetsnow, Rabu (8/11/2023).
1.Apa itu deepfake?
Deepfake adalah media yang dimanipulasi, biasanya video, yang dibuat menggunakan teknik kecerdasan buatan (AI) untuk menggantikan rupa atau suara seseorang dengan suara orang lain, sehingga tampak seolah-olah orang tersebut mengatakan atau melakukan hal palsu, atau tidak pernah dilakukan orang aslinya.
2.Cara membuat deepfake
Deepfake dibuat menggunakan kombinasi jaringan encoder dan decoder, sering kali dalam konteks Generative Adversarial Network (GAN). Jaringan pembuat enkode menganalisis konten sumber (misalnya wajah asli) dan mengekstrak fitur dan representasi penting. Fitur-fitur ini kemudian diteruskan ke jaringan decoder, yang menghasilkan konten baru, seperti wajah yang dimanipulasi.
3.Proses editing
Dalam kasus video deepfake, prosesnya diulangi untuk setiap frame video guna memastikan kontinuitas. GAN beroperasi dengan memiliki jaringan generator yang membuat konten palsu dan jaringan diskriminator yang mencoba membedakan konten palsu dari konten asli.
4.Cara mengenali deepfake
Untuk mengenali deepfake, Anda dapat mencari inkonsistensi visual dan audio, serta tanda-tanda lainnya.
5.Cari anomali ekspresi wajah
Periksa ekspresi wajah yang tidak wajar, sinkronisasi bibir yang tidak serasi, atau kedipan yang ganjil.
6.Dengarkan audio dengan cermat untuk menemukan perbedaan
Jika Anda ragu tentang suatu video, carilah perbedaan audio. Dengarkan perubahan nada, nada, atau pola bicara yang tidak wajar.
7.Periksa lingkungan sekitar tempat video diambil
Carilah distorsi visual, buram, atau pencahayaan yang tidak konsisten. Perlu dicek apakah orang yang ada di video tersebut bisa berada di lingkungan tersebut atau tidak.
8.Konteks dan konten adalah yang paling penting
Lakukan analisis perilaku atau pernyataan, apakah selaras dengan karakteristik individu yang diketahui? Misalnya, Barack Obama tidak mungkin terlihat dalam video yang menggunakan bahasa tertentu.
9.Verifikasi asal sumber
Konfirmasikan legitimasi media dari sumber yang dapat dipercaya. Apakah YouTuber atau akun media sosial sembarangan yang memposting video tersebut? Jika ya, maka carilah perbedaan lainnya.
10.Deepfake semakin canggih
Teknologi deepfake semakin maju, sehingga bisa kian sulit untuk mengenali media palsu, sehingga diperlukan teknik deteksi yang lebih baik dan penggunaan AI yang etis.