Rabu 08 Nov 2023 17:43 WIB

Anya Geraldine Belajar Bahasa Sunda untuk Perannya di Film Gampang Cuan

Di film Gampang Cuan, Anya Geraldine beradu akting dengan Vino G Bastian.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Anya Geraldine (kedua dari kiri). Anya belajar bahasa Sunda untuk perannya di film Gampang Cuan.
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Anya Geraldine (kedua dari kiri). Anya belajar bahasa Sunda untuk perannya di film Gampang Cuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anya Geraldine memerankan karakter Bilqis di film Gampang Cuan yang akan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 16 November 2023. Karena film ini menceritakan sebuah keluarga yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat, maka Anya pun diharuskan berdialog menggunakan logat dan bahasa Sunda.

Best effort aku untuk menjadi Bilqis, challenge-nya itu bahasa Sunda terus harus sambil marah-marah,” ungkap Anya dalam press screening film Gampang Cuan di XXI Epicentrum Jakarta, Rabu (8/11/2023). 

Baca Juga

Anya mengaku belajar bahasa dan logat Sunda selama hampir satu bulan, karena setiap hari ada reading bersama semua cast serta coaching dialek dan bahasa Sunda. Bahkan ketika sedang tidak syuting, terkadang logat itu terbawa di kehidupan nyata.

Aktor Vino G Bastian berperan sebagai kakak Anya sekaligus anak sulung bernama Sultan. Sementara itu, Alzi berperan sebagai anak bungsu, bernama Aji. Bilqis sendiri merupakan anak tengah, dan ini berbeda dengan dirinya yang asli yang merupakan anak pertama.

“Aku aslinya anak pertama, aku tuh nggak pernah tahu gimana sih rasanya jadi anak tengah. Dengan aku menjadi Bilqis, aku jadi ngerti gimana struggle-nya jadi anak tengah. Nggak begitu dibebasin tapi nggak begitu disayang kayak kakak sama adiknya,” ujar Anya.

Sebagai anak tengah, Bilqis diceritakan bahwa dirinya ingin memberi pembuktian. Ketika melihat kakaknya, ia berpikir bahwa dirinya bisa melakukan apa yang dilakukan kakaknya. Kemudian melihat adiknya, ia merasa kesal dan merasa bisa berikan lebih baik untuk keluarganya.

Karena Bilqis dan Sultan diceritakan merupakan lulusan SMP, sementara sang adik lulusan SMA yang hendak masuk kuliah. Sebagai anak tengah dan perempuan satu-satunya, Bilqis diceritakan harus menjadi sosok dewasa di depan adik dan kakaknya.

Mulai dari warisan utang mendiang ayahnya sebesar Rp 300 juta, biaya kuliah adiknya yang mencapai Rp 20 juta, hingga BPJS Kesehatan sang ibu yang telah lama tidak aktif. Semua itu membuat pikiran Bilqis berkecamuk dan mendorongnya untuk pergi ke Jakarta.

Sialnya, sang kakak Sultan hanya mengaku-aku dirinya kaya raya. Dan ketika Bilqis ke Jakarta, ia sangat kecewa melihat kontrakan kakaknya yang sangat menyedihkan. Belum lagi ada debt collector yang mendatangi rumah kakaknya itu, yang membuat segalanya kian rumit.

Film Gampang Cuan menyoroti drama komedi yang membuat tertawa di setiap penempatan puncak komedinya. Menjelang akhir film, penonton akan dibawa jatuh menangis ke dalam tamparan derita menjadi orang golongan ekonomi lemah, di mana "tak ada yang bisa dilakukan" tanpa uang di tangan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement