Rabu 08 Nov 2023 18:32 WIB

Dekan FK UNS Ceritakan Kisah Dokter Palestina yang Syahid Semasa Kuliah di Solo

Almarhum dalam keseharian tak pernah membahas soal isu-isu soal negaranya.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
dr Mueen Al Shurafa SpAn lulusan UNS asal Jalur Gaza, Palestina, meninggal usai dibom Israel.
Foto: Istimewa
dr Mueen Al Shurafa SpAn lulusan UNS asal Jalur Gaza, Palestina, meninggal usai dibom Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyatakan berduka cita setelah dokter asal Palestina atas nama dr Mueen Al Shurafa dilaporkan meninggal. Dr Mueen ternyata pernah menempuh pendidikan di UNS selama lima tahun.

"Turut berduka cita, Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran," kata Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Prof Reviono ketika dihubungi Republika, Selasa (7/11/2023). 

Baca Juga

Reviono mengatakan dr Mueen yang berasal Gaza pernah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di UNS selama lima tahun. Namun, Meskipun demikian, terkait sosoknya Prof Reviono mengaku kurang mengenal secara pribadi. 

"Sebenarnya saya nggak dekat. Jadi dia itu tahun 2013 (masuk UNS), saya belum menjabat waktu itu. Saya tahunya karena menjabat, dia di (kuliah) anestesi , (sementara) saya di paru. Saya tidak tahu persis, tapi orangnya standar,” katanya. 

Menurutnya, almarhum dalam keseharian juga tak pernah membahas soal isu-isu yang menyerempet tentang negaranya, Palestina. Ia hanya berkuliah biasa seperti mahasiswa lainnya. "Tentang konflik atau isu isu nasionalisme dia nggak muncul di sehari-hari. (Masa kuliahnya) ya sama lima tahun seperti PPDS yang lain. Jadi mahasiswa biasa, sama statusnya dengan mahasiswa biasa (yang lain) pendidikannya. Nggak ada bedanya," katanya. 

Prof Reviono mengatakan dr Mueen sempat kesulitan berbahasa ketika menempuh pendidikan di UNS. Namun, pada akhirnya ia dapat menyesuaikan diri pada semester selanjutnya.  "Memang awalnya masalah bahasa saja, tapi ternyata dia semester berikutnya bisa mengikuti," katanya.

Pihaknya mengatakan secara akademik tak ada yang menonjol dari almarhum. Ia mengatakan salah satu alasan dr Mueen dikirim berkuliah di UNS lantaran Palestina kekurangan dokter spesialis. "Nggak ada (yang spesial), biasa biasa saja dia. Dikirim dari Palestina kan karena kekurangan dokter spesialis," katanya mengakhiri.

Sebelumnya, seorang dokter Palestina yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr Mueen Al Shurafa dikabarkan gugur di jalur Gaza akibat serangan bom Israel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement