Rabu 08 Nov 2023 19:21 WIB

Meski Telah Dievakuasi, Perawat AS Ingin Segera Kembali ke Gaza

'Hati saya ada di Gaza dan akan tetap di Gaza bersama orang-orang Palestina'

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Meski Emily Kelly Callahan merasa lega bisa pulang, tetapi hatinya tetap di Gaza dan ingin kembali ke sana
Foto: AP Photo/Adel Hana
Meski Emily Kelly Callahan merasa lega bisa pulang, tetapi hatinya tetap di Gaza dan ingin kembali ke sana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang perawat yang merupakan manajer di Doctors Without Borders (MSF), Emily Kelly Callahan berhasil dievakuasi dari Gaza pada pekan lalu dan telah kembali ke Amerika Serikat (AS). Ia pun menceritakan pengalamannya selama bertugas menangani orang-orang Palestina yang terluka akibat serangan bom Israel.

Callahan mengatakan, ada perasaan lega ketika dia bisa kembali pulang dan bertemu dengan keluarganya di Amerika Serikat. Dia merasa aman setelah 26 hari melewati hari-hari yang mencekam di Gaza. Namun dalam hatinya, Callahan merasa tidak tenang karena meninggalkan staf medis Palestina berjibaku dengan para korban pengeboman Israel.  

Baca Juga

"Tentu saja saya merasa lega bisa pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan keluarga saya dan merasa aman untuk pertama kalinya setelah 26 hari. Namun sangat sulit bagi saya untuk menikmati itu semua. Karena saya aman dengan meninggalkan semua orang di Gaza," ujar Callahan dalam wawancara dengan CNN, Selasa (7/11/2023). 

Ia mengatakan para staf medis Palestina memahami bahwa Callahan harus dievakuasi demi keselamatannya karena orang-orang Palestina yang putus asa mulai melampiaskan kemarahan kepada Callahan karena dia adalah warga Amerika. Selama proses evakuasi, Callahan didampingi oleh staf Palestina yang memastikan keselamatannya hingga perbatasan Rafah.

"Ketika saya diminta evakuasi saya bertanya (kepada staf medis Palestina) apakah ada yang ikut evakuasi ke selatan? mereka mengatakan, 'ini komunitas kami, ini adalah keluarga kami, teman kami, jika mereka membunuh kami, kami akan mati dengan menyelamatkan banyak nyawa'," ujar Callahan.

Callahan memuji stafnya di RS Indonesia yang memiliki keluasan hati. Mereka memilih untuk menetap dan tidak meninggalkan Gaza karena loyalitas kepada komunitas mereka. Setelah kembali ke AS, Callahan tetap berkomunikasi dengan stafnya di RS Indonesia. Setiap pagi dan setiap malam, Callahan selalu menanyakan kabar mereka.

"Orang-orang yang memilih untuk tinggal di Gaza adalah pahlawan, mereka tahu mereka akan mati dan mereka memilih untuk menetap," kata Callahan.

Ketika ditanya, apakah Callahan akan kembali ke Gaza. Dengan mantap, Callahan mengatakan, "Saya akan kembali ke Gaza dengan sepenuh hati saya. Hati saya ada di Gaza dan akan tetap di Gaza bersama orang-orang Palestina," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement