Rabu 08 Nov 2023 19:42 WIB

Kantor DPC PDIP Solo Dipatroli Petugas, FX Rudy: Ini tak Wajar

Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy menilai patroli polisi sesuatu yang tidak wajar.

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy menilai patroli polisi sesuatu yang tidak wajar.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy menilai patroli polisi sesuatu yang tidak wajar.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku terintervensi lantaran patroli dari pihak kepolisian di sekitar Kantor DPC PDIP Solo.

Rudy mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut setelah menerima foto petugas polisi berpatroli di sekitar Kantor DPC PDIP di Jalan Hasanudin, Brengosan, Kampung Brengosan. Ia juga mengatakan, patroli juga tak berlangsung singkat. 

"Saya barusan saja (mendapatkan informasi) kalau DPC PDIP dipatroli polisi. Kalau patroli kan hanya sekadar lewat. Ini berhenti. Kalau di foto kan lama (tandanya), kalau saya di sana, saya bisa menjawab berapa lama," kata FX Rudy, Rabu (8/11/2023).

Menurut mantan wali kota Solo tersebut patroli tersebut tak wajar lantaran gedung belum digunakan untuk aktivitas. Pihaknya menilai hal tersebut dapat memicu opini liar di masyarakat.

"Hal itu dinilai oleh kader partai adalah hal yang disayangkan. Karena dari dulu sampai sekarang DPC tidak pernah dilakukan seperti itu," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menegaskan tak ada yang istimewa dari patroli tersebut. Pasalnya menjelang Pemilu 2024 patroli adalah kewajiban dijamin oleh undang-undang untuk menjamin Kamtibmas. 

Pihaknya juga mengatakan tak hanya kantor DPC PDIP Kota Solo yang dilakukan patroli. Namun, sejumlah kantor partai tingkat kota lainnya juga dilakukan hal yang sama. 

"Kalau patroli sudah kewajiban. Tidak hanya DPC PDIP, semua kantor kami sambangi tidak hanya kantor PDIP, kantor-kantor KPU, Bawaslu, partai-partai lain juga kami sambangi tidak ada yang berbeda dengan itu," ujarnya saat dihubungi.

Kendati demikian, Iwan mengungkap  permintaan maaf secara pribadi apabila patroli tersebut dinilai mengintervensi para Kader PDIP. Namun, ia menegaskan pihaknya netral dan tak bermaksud apapun dalam patroli tersebut. 

"Kalau secara pribadi beliau (Rudy) tidak berkenan, ya, saya sebagai Kapolresta, saya mohon maaf. Tidak ada maksud apa pun, kami netral," katanya mengakhiri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement