Rabu 08 Nov 2023 20:46 WIB

Menteri Bahlil Berjanji kepada Wapres Penuhi Target Investasi Rp 1.400 T

Keyakinan itu berdasarkan realisasi investasi Q3 yang mencapai Rp 1.053 triliun.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Investasi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Menteri Investasi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjanji kepada Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin akan memenuhi target realisasi investasi tahun ini. Seperti diketahui, target investasi dari Presiden Joko Widodo sebesar Rp 1.400 triliun pada 2023.

Keyakinan itu, kata dia, berdasarkan capaian realisasi investasi sepanjang Januari-September 2023 yang sudah sebesar Rp 1.053,1 triliun. Angka itu sudah menembus 75,2 persen dari target.

Baca Juga

"Saya janji kepada Pak Wapres dan Bapak Ibu semua, saya berani janji ini karena saya punya tim yang kuat dari DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) kabupaten/kota dan provinsi. Insya Allah Desember 2023 target investasi kita bisa mencapai Rp 1.400 triliun," ujar Bahlil dalam Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2023 di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baginya, tidak mudah mencapai target Rp 1.400 triliun. Itu karena, aliran investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dunia paling besar masuk ke benua Amerika baru ke Asia Tenggara.

Di wilayah Asia Tenggara pun, sambung dia, investasi paling banyak masuk ke Singapura. Hanya saja, katanya, patut dibanggakan Indonesia menjadi negara kedua di ASEAN yang paling banyak menerima aliran investasi asing pada sektor riil.

"Tapi untuk sektor riil, Indonesia lebih besar daripada Singapura," tegasnya. Ia menyebutkan, investasi di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. 

Pada tahun 2020, realisasi investasi mencapai Rp 817 triliun, kemudian pada 2021 target investasi naik menjadi Rp 900 triliun. Berikutnya pada 2022, di tengah awal transisi menuju endemi, Kementerian Investasi mampu memenuhi target sebesar Rp 1.200 triliun dengan capaian realisasi Rp 1.207 triliun.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement