Rabu 08 Nov 2023 21:58 WIB

Bapanas Sebut Stok 12 Komoditas Pangan Aman Hingga Akhir 2023

Masing-masing stok bahan pangan mencapai 5-10 persen dari total kebutuhan.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (kiri) bersama Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey (dua kiri) saat melakukan kunjungan di Super Indo Depok Town Center, Jawa Barat , Senin (27/3/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka menjaga kemamanan dan mutu pangan agar masyarakat mendapatkan pangan yang bermutu dan berkualiatas. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan tersebut menyampaikan harga komuditas pangan secara umum masih stabil.
Foto: Republika/Prayogi.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (kiri) bersama Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey (dua kiri) saat melakukan kunjungan di Super Indo Depok Town Center, Jawa Barat , Senin (27/3/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka menjaga kemamanan dan mutu pangan agar masyarakat mendapatkan pangan yang bermutu dan berkualiatas. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan tersebut menyampaikan harga komuditas pangan secara umum masih stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan persediaan 12 komoditas pangan strategis aman dan mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun 2023. Adapun ke-12 komoditas pangan strategis itu antara lain beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi-kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, dan ikan.

"Secara umum ketersediaan 12 komoditas pangan strategis serta proyeksikan aman dan cukup memenuhi kebutuhan hingga akhir 2023," kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga

Arief menyampaikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor pangan bersama Bapanas sedang berprogres dalam penguatan cadangan pangan pemerintah. Dia menargetkan masing-masing stok level komoditas mencapai 5-10 persen dari kebutuhan atau market share nasional agar dapat melakukan intervensi salah satunya untuk stabilisasi harga pasar.

"Hampir semua komoditas sudah kami siapkan stoknya untuk jagung kami terus dorong agar Perum Bulog untuk bisa melakukan penguatan cadangan jagung pemerintah," ujar Arief.

Khusus untuk komoditas beras, terang Arief, Perum Bulog saat ini memiliki stok aman (secure stock) sebanyak 1,39 juta ton. Sementara stok cadangan beras pemerintah (CBP) pada akhir tahun 2023 diproyeksikan sebesar 1,2 juta ton.

Adapun realisasi penyaluran beras nasional pada 2023 hingga minggu pertama bulan November 2023 sebanyak 2,065 juta ton, baik yang digunakan untuk bantuan pangan, stabilitas pangan dan harga pangan (SPHP), serta tanggap darurat.

"Perum Bulog saat ini memiliki stok sebanyak 1,39 juta ton dengan realisasi penyaluran beras nasional pada tahun 2023 hingga minggu pertama bulan November 2023 baik yang digunakan untuk bantuan pangan, SPHP, dan tanggap darurat sebanyak 2,065 juta ton. Proyeksi stok CBP akhir tahun 2023 sebesar 1,2 juta ton," terang Arief.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement