Rabu 08 Nov 2023 22:16 WIB

Rugi Empat Tahun Berturut-turut, Peternak Ayam Mandiri Terancam Punah

Rata-rata harga pakan unggas telah mencapai Rp 9.000 per kg atau naik 70 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Friska Yolandha
Peternak memberikan pakan ayam broiler di Dzeta Farm, Desa Margaluyu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023). Menurut peternak harga ayam di tingkat peternak naik menjadi Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp32 ribu yang disebabkan adanya kenaikan pakan dari Rp9.500 menjadi Rp10.000 per kilogram dan harga bibit ayam broiler dari Rp7.200 menjadi Rp8.000 per ekor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Peternak memberikan pakan ayam broiler di Dzeta Farm, Desa Margaluyu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023). Menurut peternak harga ayam di tingkat peternak naik menjadi Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp32 ribu yang disebabkan adanya kenaikan pakan dari Rp9.500 menjadi Rp10.000 per kilogram dan harga bibit ayam broiler dari Rp7.200 menjadi Rp8.000 per ekor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Keberadaan peternak ayam mandiri diperkirakan bakal semakin berkurang seiring bisnis ayam dalam negeri yang tidak menguntungkan. Peternak Pembudidaya Unggas Niaga (PPUN) menyampaikan, mereka peternak broiler mandiri bahkan telah mengalami kerugian empat tahun berturut.

“Kalau ini tidak dibenahi, tidak butuh waktu lama kita akan punah. Jangkan bertahan, kita mau berhenti tanpa tinggalkan utang saja sudah bagus,” kata Ketua PPUN, Wismarianto di Bogor, Rabu (8/11/2023).  

Baca Juga

Ia menjelaskan, kondisi usaha perunggasan para peternak mandiri khususnya ayam broiler kian lesu sejak tahun 2019. Di mana, harga jual ayam kerap lebih rendah dari biaya produksi yang harus dikeluarkan para peternak. 

Kerugian secara empat tahun berturut-turut ini baru kali pertama terjadi dalam sejarah perunggasan nasional. Alhasil, sejak mengalami kelesuan, peternak yang tak punya modal kuat memilih untuk beralih profesi. 

Ia bercerita, sejak dulu peternak mandiri terbiasa menggunakan sistem bayar menggunakan tempo satu bulan dalam membeli pakan hingga bibit. Lantaran harga jual yang tak pernah menguntungkan, alhasil utang semakin menggunung dan sulit diatasi. 

Diketahui, rata-rata harga pakan unggas saat ini telah mencapai Rp 9.000 per kg atau naik 70 persen dalam beberapa bulan terakhir. Sebagai catatan, pakan berkontribusi sekitar 70 persen dari total biaya produksi.

Selain pakan, bibit ayam usia sehari atau day old chick (DOC) juga masih cukup mahal yakni sekitar Rp 7.000 per hari atau di atas acuan pemerintah Rp 5.500-Rp 6.500 per kg. 

“Jadi kurang lebih ongkos produksi ayam di peternak bisa Rp 21.500 per kg, tapi harga ayam saat ini kurang lebih antara Rp 18 ribu-Rp 19 ribu per kg, jadi rugi sekitar Rp 2.500-Rp 3.000 per kg,” katanya. 

Badan Pangan telah mengatur harga....

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement