Kamis 09 Nov 2023 04:06 WIB

Agar Aurat tak Dilihat Jin, Manusia Harus Bagaimana?

Manusia perlu waspada soal dampak buruk ketika jin melihat aurat mereka.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Muslimah (ilustrasi). Manusia perlu waspada soal dampak buruk ketika jin melihat aurat mereka. Untuk itu, ada cara agar aurat tidak dilihat jin.
Foto: Pixabay
Muslimah (ilustrasi). Manusia perlu waspada soal dampak buruk ketika jin melihat aurat mereka. Untuk itu, ada cara agar aurat tidak dilihat jin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Allah SWT menciptakan jin dan manusia dengan alam masing-masing. Akan tetapi sering kali jin bisa melihat manusia, sebaliknya tidak semua manusia bisa melihat jin.

Hal itu sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT sebagai berikut: “Wahai anak Adam, jangan sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan–kepada keduanya–‘auratnya. Sesungguhnya, iblis dan golongannya bisa melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Qs. Al-A’raf:27)

Baca Juga

Manusia perlu waspada soal dampak buruk ketika jin melihat aurat mereka. Bahayanya di antara lain, jin bisa saja menjadi suka pada manusia tersebut, menghalangi menikah bagi yang belum menikah. Atau juga mengganggu orang yang sudah menikah sehingga bisa saja terjadi perceraian.

Jin juga dapat mengganggu kekhusyuan dalam beribadah. Atau membuat manusia sulit konsisten melakukan amalan soleh. Hal ini itidak bisa dianggap remeh.

Nabi Muhammad SAW telah berbagi cara agar aurat tidak dilihat jin adalah dengan membaca basmalah ketika membuka pakaian. Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Tabir antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila seseorang melepas pakaiannya, dia membaca: Bismillah. (HR Thabrani)”. Ucapannya bisa dengan Bismillah atau  “Bismillahilladzi La Ilaha Illahuwa" ketika membuka pakaian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement