REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (NFA) tengah mengupayakan agar bantuan pangan ayam untuk keluarga rawan stunting dapat diperpanjang hingga tahun depan, seperti halnya bantuan pangan beras yang akan diberikan hingga Juni 2024.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono, mengatakan, selain sebagai program penanganan stunting, bantuan tersebut sekaligus untuk meningkatkan penyerapan produksi daging ayam dari peternak mandiri yang mengalami kejatuhan harga. "Sudah dipastikan bantuan pangan beras sampai Juni, mudah-mudahan untuk program stunting juga demikian, tapi ini masih proses meski nanti penugasannya dari Bapanas," kata Maino di Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/11/2023).
Maino mengatakan, peternak mandiri ikut terbantu dengan program tersebut karena hasil produksinya bisa terserap dalam jumlah besar. Seperti diketahui, sasaran penerima program bantuan pangan ayam sebanyak 1,44 juta keluarga rawan stunting di tujuh provinsi.
Saat ini, Badan Pangan sementara masih terus memantau proses penyaluran untuk periode kedua yakni September-November yang didistribusikan oleh PT Rajawali Nusindo, PT Berdikari, dan PT PPI anak usaha ID Food.
Ihwal kemungkinan pemberian bantuan diperpanjang, Maino mengatakan masih terus berproses lintas kementerian. Sebab, data penerima ada di BKKBN sementara pemegang anggaran ada di Kementerian Keuangan dan pemberian bantuan pangan harus diputusakan dalam rapat pimpinan di Istana Negara.
"Harapan ke depan, Desember maupun di tahun depan kita lihat lagi kebijakan pemerintah mudah-mudahan bantuan pangan ayam bisa disetujui pemerintah," ujarnya.