Kamis 09 Nov 2023 08:47 WIB

Italia Kirim Kapal Rumah Sakit ke Pantai Gaza

Kapal tersebut membawa 170 staf, termasuk 30 orang yang dilatih untuk keadaan darurat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
File - Warga Palestina mengevakuasi korban pemboman Israel di Jalur Gaza di Rafah pada  30 Oktober  2023.
Foto: AP Photo/Hatem Ali
File - Warga Palestina mengevakuasi korban pemboman Israel di Jalur Gaza di Rafah pada 30 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengatakan, negaranya akan mengirim kapal rumah sakit ke dekat pantai Gaza. Kapal tersebut diterjunkan untuk membantu penanganan dan perawatan korban luka akibat agresi Israel.

Crosetto mengungkapkan, kapal rumah sakit milik negaranya telah bertolak dari pelabuhan Civitavecchia di Italia barat pada Rabu (8/11/2023). Kapal tersebut membawa 170 staf, termasuk 30 orang yang dilatih untuk keadaan darurat medis. Crosetto menambahkan, Italia juga sedang berusaha mengirim rumah sakit lapangan ke Gaza.

Baca Juga

Dalam pernyataannya, Crosetto turut menyinggung tentang dua kapal Angkatan Laut Italia yang sudah dikerahkan lebih dulu ke kawasan tersebut. “Kami akan mengevaluasi apakah akan mempertahankan mereka di wilayah tersebut. Tapi saya lebih memilih untuk mempertahankan tiga kapal di sana dan tidak menyesal,” ucapnya.

Pada Rabu kemarin, para menteri luar negeri (menlu) negara anggota G7, termasuk di dalamnya Italia, menyerukan tindakan segera untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. Seruan itu diumumkan setelah para menlu G7 menggelar pertemuan tingkat tinggi di Tokyo, Jepang. “(Para menlu) menekankan pentingnya mematuhi hukum kemanusiaan internasional,” ujar Menlu Jepang Yoko Kamikawa.

Menurut Kamikawa, para menlu G7 setuju untuk menyerukan jeda dalam pertempuran di Jalur Gaza. “Sehingga pasokan kemanusiaan dapat dikirim ke Jalur Gaza,” ucapnya.

Meski sepakat menyerukan jeda kemanusiaan, para menlu G7 tak melayangkan kritik atas agresi Israel ke Gaza. Hingga Rabu lalu, jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 telah melampaui 10.500 jiwa. Lebih dari 4.300 di dalamnya merupakan anak-anak. Sementara korban luka sudah menembus 26.400 orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement