Kamis 09 Nov 2023 12:51 WIB

Vaksin Konjugasi Tifoid Baru Bio-TCV Disetujui di Indonesia

Vaksinasi efektif mencegah demam tifoid yang banyak terjadi di negara berkembang.

Red: Friska Yolandha
Institut Vaksin Internasional (IVI) mengumumkan vaksin konjugat tifoid (TCV) Bio-TCV milik Bio Farma telah mendapatkan izin edar di Indonesia.
Foto: Antara
Institut Vaksin Internasional (IVI) mengumumkan vaksin konjugat tifoid (TCV) Bio-TCV milik Bio Farma telah mendapatkan izin edar di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Vaksin Internasional (IVI) mengumumkan vaksin konjugat tifoid (TCV) Bio-TCV milik Bio Farma telah mendapatkan izin edar di Indonesia. Izin edar ini keluar setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas pengawas obat dan makanan di Indonesia.

“Dengan adanya bukti bahwa perubahan iklim dan meningkatnya resistensi antimikroba berdampak pada prevalensi dan tingkat keparahan demam tifoid, pencegahan penyakit melalui vaksinasi merupakan langkah kunci untuk pengendalian tifoid. Kami menantikan PQ WHO dari Bio-TCV dan pengenalannya ke pasar kesehatan global,” ucap Wakil Direktur Jenderal, Klinis, Penilaian, Regulasi, Evaluasi IVI, Dr Sushant Sahasrabuddhe dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (9/11/2023). 

Baca Juga

Bio-TCV adalah vaksin polisakarida Vi yang terkonjugasi dengan protein pembawa toksoid difteri (Vi-DT), yang awalnya dikembangkan di IVI dan dialihkan ke Bio Farma pada 2014.

Sejak awal, cakupan program pengembangan vaksin bersama ini meliputi pengembangan praklinis dan uji klinis Fase I-III yang diikuti dengan dukungan teknis melalui perizinan lokal dan pengajuan prakualifikasi (PQ) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).