Kamis 09 Nov 2023 13:03 WIB

Diprotes, Ritel Australia Tarik Produk Tas Bertuliskan HAM-MAS dari Penjualan

Tas blacu bertuliskan HAM-MAS yang dijual Kmart adalah edisi untuk perayaan Natal.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Produk tas blacu bertuliskan MERRY HAM MAS yang ditarik oleh jaringan ritel KMart.
Foto: Dok KMart
Produk tas blacu bertuliskan MERRY HAM MAS yang ditarik oleh jaringan ritel KMart.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA – Jaringan toko Kmart di Australia telah menarik produk tas blacu yang dijualnya karena bertuliskan “HAM-MAS”. Penarikan itu dilakukan setelah dikeluhkan oleh kelompok Yahudi di sana karena kata yang tertulis pada tas mirip dengan “Hamas”, kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Tas blacu bertuliskan HAM-MAS yang dijual Kmart adalah edisi untuk perayaan Natal. Di tas tersebut tertulis “printed instructions to keep your ham fresh for longer” di satu sisi, dan “Merry HAM-MAS” di sisi lain. The Australian Jewish Association (AJA) adalah pihak pertama yang menyorot dan mengangkat hal tersebut lewat akun X-nya.

Baca Juga

“Meskipun ini mungkin lucu (komite AJA telah melontarkan beberapa lelucon non-PC) ini sebenarnya tidak bagus. Kami menduga beberapa manajer produk dapat mempermalukan perusahaan. Jadi kami telah dengan sopan menulis surat kepada perusahaan Wesfarmers yang menyarankan agar produk tersebut ditarik,” tulis AJA lewat akun X-nya, dikutip laman BBC, Kamis (9/11/2023).

Wesfarmers adalah pemilik jaringan ritel Kmart. Tak berselang lama setelah AJA mengunggah pernyataannya, pihak Wesfarmers mengontak mereka. Seorang manajer senior Wesfarmers kemudian menyampaikan kepada AJA bahwa tas blacu bertuliskan HAM-MAS akan ditarik penjualan, termasuk di situs web mereka.

“Kami melakukan kesalahan pada kesempatan ini, dan kami meminta maaf tanpa syarat. Saat merancang produk ini, kami jelas tidak memikirkan semua implikasinya dan produk tersebut telah ditarik dari penjualan,” kata seorang juru bicara Wesfarmers dalam sebuah pernyataan yang dirilis untuk The West Australian, sebuah surat kabar yang berbasis di Perth.

Pertempuran antara Hamas dan Israel masih berlangsung di Jalur Gaza. Israel telah membombardir Gaza selama lebih dari sebulan, terhitung sejak 7 Oktober 2023 lalu. Hingga Rabu (8/11/2023) kemarin, jumlah warga Gaza yang terbunuh sejak dimulainya agresi Israel telah melampaui 10.500 jiwa. Lebih dari 4.300 di dalamnya merupakan anak-anak. Sementara korban luka sudah menembus 26.400 orang.

Agresi Israel juga telah mengakibatkan sekitar 1,5 juta warga Gaza terlantar dan mengungsi. Krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk karena hanya sedikit konvoi bantuan kemanusiaan yang diizinkan melintas ke wilayah tersebut. Israel juga belum memperkenankan adanya pasokan bahan bakar ke Gaza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement