REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada sejumlah hadits tentang keutamaan sholat berjamaah. Sholat berjamaah sungguh memiliki keutamaan yang besar dalam Islam. Bahkan dalam sejumlah riwayat hadits, dijelaskan mengenai sahabat yang meminta keringanan agar tidak sholat berjamaah di masjid.
Ada yang karena alasan matanya tidak bisa melihat, dan ada juga yang beralasan di Madinah lagi banyak binatang sehingga meminta keringanan untuk tidak sholat berjamaah di masjid. Lantas apa jawaban Rasulullah terhadap itu?
Berikut ini hadits-hadits tentang keutamaan sholat berjamaah di masjid.
1. Riwayat Abdullah bin Umar RA
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «صلاةُ الجَمَاعَة أَفضَلُ من صَلاَة الفَذِّ بِسَبعٍ وعِشرِين دَرَجَة».
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendiri sebanyak 27 derajat." (HR. Bukhari)
2. Riwayat Abu Said Al Khudri RA
Diriwayatkan pula dari Abu Said bin Al Khudri RA, dengan matan yang agak sedikit berbeda, yakni Nabi Muhammad SAW bersabda:
- صلاةُ الجماعةِ تَفضُلُ صلاةَ الفذِّ بِخمسٍ وعِشرينَ دَرَجةً
"Sholat berjamaah itu lebih utama dibandingkan sholat sendiri (dengan perbandingan) sebanyak 25 derajat." (HR. Bukhari)
3. Riwayat Abdurrahman bin Abu Amrah RA
- دَخَلَ عُثْمَانُ بنُ عَفَّانَ المَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ المَغْرِبِ، فَقَعَدَ وَحْدَهُ، فَقَعَدْتُ إلَيْهِ فَقالَ: يا ابْنَ أَخِي، سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ: مَن صَلَّى العِشَاءَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَن صَلَّى الصُّبْحَ في جَمَاعَةٍ فَكَأنَّما صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ.
Utsman bin Affan RA masuk masjid setelah waktu sholat Maghrib, dan dia duduk seorang diri, lalu aku pun duduk bersamanya. Kemudian Utsman berkata, "Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa yang sholat Isya berjamaah, maka dia seperti sholat separuh malam. Dan siapa yang sholat Subuh berjamaah, maka seperti sholat pada seluruh malam itu." (HR. Muslim)
4. Riwayat Abu Hurairah RA
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:
المَلائِكَةُ تُصَلِّي علَى أحَدِكُمْ ما دامَ في مُصَلّاهُ، ما لَمْ يُحْدِثْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ له، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، لا يَزالُ أحَدُكُمْ في صَلاةٍ ما دامَتِ الصَّلاةُ تَحْبِسُهُ، لا يَمْنَعُهُ أنْ يَنْقَلِبَ إلى أهْلِهِ إلَّا الصَّلاةُ.
Malaikat mendoakan salah seorang di antara kalian selama berada di tempat sholatnya, kecuali jika berhadats. (Malaikat tersebut) berdoa, "Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia. Kalian dicatat mendapat pahala sholat selama kalian menunggu sholat dan tidak ada yang menghalanginya pulang ke rumahnya kecuali menunggu sholat. (HR. Bukhari)
5. Riwayat Abu Hurairah RA
Keutamaan sholat berjamaah juga termaktub dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
- إذا قالَ الإمامُ: {غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} [الفاتحة: 7] فَقُولوا آمِينَ، فمَن وافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ المَلائِكَةِ غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ
"Jika imam sholat mengucapkan 'Ghoirul maghdhuu bi 'alaihim walad-dhoolliin', maka ucapkanlah, 'Aamiin'. Siapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan aminnya malaikat, maka dosa-dosanya di masa lalu mendapat ampunan." (HR. Bukhari)