Kamis 09 Nov 2023 16:51 WIB

Daya Beli Solid, IHSG Berakhir di Zona Hijau

Pergerakan IHSG beriringan dengan mayoritas bursa Asia yang cenderung menguat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Foto multiole eksposure pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile  di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Foto multiole eksposure pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona positif pada perdagangan Kamis (9/11/2023). IHSG menguat 0,50 persen ke level 6.838,23 setelah sempat dibuka melemah di awal perdagangan.

Pergerakan IHSG beriringan dengan mayoritas bursa Asia yang cenderung menguat. Nikkei 225 melonjak 1,49 persen, Strait Times naik 0,19 persen dan Shanghai Composite menguat tipis 0,03 persen. 

Baca Juga

"IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah sikap pelaku pasar yang cenderung wait and see jelang pidato gubernur The Fed Jerome Powell," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.

Dalam sebuah pertemuan bank sentral, Powell tidak berkomentar tentang kebijakan moneter The Fed. Hal ini membuat pelaku pasar berpikir bahwa tidak ada kenakaikan suku bunga hingga akhir tahun.

Dari dalam negeri, Indeks Penjualan Riil (IPR) sepanjang September 2023 tercatat sebesar 201,1 atau tumbuh 1,5 persen yoy dari bulan sebelumnya. Meningkatnya indeks tersebut memberikan gambaran solidnya daya beli masyarakat atau sektor rumah tangga. 

Menurut Nico, hal ini tidak terlepas dari pulihnya ekonomi nasional pascapandemi. Meningkatnya IPR dinilai akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement