Kamis 09 Nov 2023 16:56 WIB

Warga Ukraina Dukung Palestina, Akui Israel Lakukan Penjajahan 75 Tahun

Berbagai elemen warga Ukraina rilis pernyataan terbuka yang mendukung Palestina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Berbagai elemen masyarakat Ukraina merilis pernyataan bersama dalam sebuah surat terbuka yang menyatakan dukungan pada rakyat Palestina
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Berbagai elemen masyarakat Ukraina merilis pernyataan bersama dalam sebuah surat terbuka yang menyatakan dukungan pada rakyat Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai elemen masyarakat Ukraina mulai dari peneliti, seniman, wartawan, aktivis, ilmuwan, sampai programer merilis pernyataan bersama dalam sebuah surat terbuka yang menyatakan dukungan pada rakyat Palestina. Mereka mengakui penjajahan yang dilakukan Israel selama 75 tahun di Palestina.

"Wacana yang dominan di tingkat pemerintahan dan bahkan di antara kelompok-kelompok solidaritas yang mendukung perjuangan rakyat Ukraina dan Palestina sering kali menciptakan perpecahan. Melalui surat ini kami menolak perpecahan ini, dan menegaskan solidaritas kami dengan semua orang yang tertindas dan berjuang untuk kebebasan," kata surat tersebut yang dipublikasikan Aljazirah, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga

Dalam surat itu mereka mengutuk serangan terhadap penduduk sipil baik warga Israel yang diserang Hamas maupun warga Palestina yang diserang oleh pasukan pendudukan Israel dan gerombolan pemukim bersenjata. Mereka mengatakan sengaja menyerang warga sipil kejahatan perang.

"Namun hal ini bukanlah pembenaran bagi hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina, dengan mengidentikkan semua penduduk Gaza dengan Hamas dan penggunaan istilah "terorisme" tanpa pandang bulu yang diterapkan pada seluruh perlawanan Palestina," kata surat tersebut.

"Ini juga bukan pembenaran untuk kelanjutan pendudukan yang sedang berlangsung. Dengan menggemakan berbagai resolusi PBB, kita tahu bahwa tidak akan ada perdamaian yang langgeng tanpa keadilan bagi rakyat Palestina."

Dalam surat itu masyarakat Ukraina mengatakan serangan Hamas ke Israel pada tanggal 7 Oktober merupakan peristiwa yang sekarang banyak orang menganggapnya sebagai upaya untuk menjelek-jelekkan dan merendahkan martabat perlawanan Palestina.

Mereka mengatakan Hamas, organisasi Islamis reaksioner, perlu dilihat dalam konteks sejarah yang lebih luas dan penjajahan Israel ke tanah Palestina sudah terjadi jauh sebelum organisasi ini berdiri pada akhir 1980-an.

"Selama peristiwa Nakba ("bencana") pada tahun 1948, lebih dari 700.000 orang Palestina secara brutal diusir dari rumah mereka, dengan seluruh desa dibantai dan dihancurkan," kata surat tersebut.

"Sejak didirikan, Israel tidak pernah berhenti melakukan ekspansi kolonialnya. Orang-orang Palestina dipaksa mengasingkan diri, terpecah-pecah, dan dikelola di bawah rezim yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah warga negara Israel yang terkena dampak diskriminasi struktural dan rasisme," kata surat masyarakat Ukraina itu.

Ukraina mengakui warga Palestina di bawah kendali Israel....

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement