REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Perkumpulan Bulan Sabit Merah Palestina pada Rabu (8/11/2023) mengumumkan Rumah Sakit Al Quds di Kota Gaza mengurangi layanan kesehatan akibat menipisnya persediaan bahan bakar untuk generator listrik.
Sejak 7 Oktober, otoritas Israel telah menutup semua perbatasan dengan Gaza dan melarang masuk semua barang termasuk bahan bakar. Dalam sebuah pernyataan, organisasi kemanusiaan itu mengatakan langkah itu diambil untuk menghemat bahan bakar yang seharusnya habis hari ini.
Unit operasi, unit penghasil oksigen, dan unit radiologi akan ditutup karena RS tersebut mendapatkan listrik dari generator yang lebih kecil. Disebutkan pula pengelola RS menjadwalkan penggunaan listrik dua jam setiap hari di setiap gedung agar warga yang mengungsi dapat memasak dan mengisi ulang ponsel mereka.
Sebanyak 14 ribu warga Palestina mengungsi ke RS itu di tengah serangan Israel tanpa henti di Gaza. Pengelola RS Al Quds mengatakan beberapa kali menerima ancaman dan perintah dari pasukan Israel untuk mengungsi, tetapi mereka menolak.
Israel terus melancarkan serangan lewat udara dan darat di Jalur Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu. Sebanyak 10.569 warga Palestina telah tewas, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 perempuan. Sedangkan korban jiwa di Israel mencapai 1.600 orang.