Kamis 09 Nov 2023 18:01 WIB

BCA Sebut Insentif Pembelian Rumah Berdampak Positif ke Pertumbuhan Kredit

BCA melihat permintaan kredit konsumer masih solid.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung kebijakan pemerintah memberikan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan.
Foto: Republika/Prayogi
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung kebijakan pemerintah memberikan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mendukung kebijakan pemerintah memberikan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor perumahan. Insentif ini diyakini akan berdampak positif bagi pertumbuhan kredit.

"Kami menilai kebijakan tersebut merupakan hal yang positif untuk menjaga daya beli masyarakat di sektor properti, serta berdampak positif bagi pertumbuhan kredit," kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga

BCA melihat permintaan kredit konsumer masih solid. Hal ini tercermin dari pelaksanaan expo yang mampu mengumpulkan total aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) senilai Rp 46 triliun, meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan capaian 2022.  

Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5 persen secara tahunan menjadi Rp 117,9 triliun per September 2023. Sementara KKB naik 22,1 persen secara tahunan menjadi Rp 53,5 triliun per September 2023.

BCA tetap optimistis KPR dapat terus bertumbuh. Namun besarnya pertumbuhan akan sangat bergantung dengan kondisi ekonomi dan kebijakan dari pemerintah, baik untuk sektor industri properti, maupun kebijakan untuk perbankan dalam pembiayaan KPR.

Perekonomian diharapkan tetap kondusif, sehingga pertumbuhan kredit BCA tetap positif di kuartal IV nanti dan dapat mencapai target akhir tahun. Sebagai informasi, BCA menargetkan total kredit dapat tumbuh 10 persen-12 persen di 2023.

Secara keseluruhan, BCA telah menyalurkan kredit senilai Rp 766,1 triliun per September 2023, atau naik 12,3 persen secara tahunan. Angka ini tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang kenaikannya hanya 8,96 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement