REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswi Kedokteran Universitas Airlangga CA (21 tahun) diduga meninggal akibat gas helium di dalam kendaraannya. Gas helium tersebut diduga sengaja dibeli korban lewat marketplace.
Gas helium diketahui sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Menghirup dalam jumlah banyak akan sangat fatal dan menimbulkan kematian.
"Jadi berdasarkan penelusuran kami, gas helium dan gas putih bening dibeli oleh korban sendiri pada 1 November menggunakan akun marketplace yang dimiliki oleh korban sendiri. Kemudian sampai di apartemen pada tanggal 3 November dan diterima oleh korban," kata Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo, Rabu (8/11/2023).
Seperti diketahui, jenazah korban CA ditemukan dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Jalan H. Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Ahad (5/11/2023) sekira pukul 05.30 WIB. Di lokasi kejadian, selain menemukan gas helium, polisi juga menemukan dua pucuk surat wasiat berbahasa Inggris.
Kasus kematian akibat helium bukan hanya terjadi di Indonesia. Di Inggris, Karton Noah Donaghey (5 tahun) meninggal setelah secara tidak sengaja terjerat balon berbentuk dinosaurus yang berisikan gas helium. Saat itu, korban hendak menaiki balon besar yang seukuran dengannya. Balon itu pecah.
Ibu korban, Lisa Donaghey (43 tahun), menemukan langsung anak tercintanya tersebut dalam kondisi kesulitan bernafas pada 23 Juni 2022. Seorang kerabatnya mencoba untuk memberikan nafas buatan sebelum dilarikan ke rumah sakit Royal Victoria di Newcastle.
Selama enam hari, Karlton mencoba bertahan hidup hingga akhrinya alat bantu pernafasan dimatikan pada 29 Juni 2023. Kartlon secara medis telah dinyatakan meninggal.