REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika vaksin human papillomavirus (HPV) pertama kali direkomendasikan pada 2006, vaksin tersebut hanya disetujui untuk anak perempuan, dengan fokus mencegah beberapa bentuk kanker serviks dan kanker lain yang disebabkan oleh infeksi virus tersebut. Meskipun vaksin HPV kemudian disetujui untuk anak laki-laki, tingkat penggunaannya masih rendah.
Kini, penelitian baru menunjukkan bahwa vaksin HPV paling efektif dalam mencegah kanker serviks jika diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki, sehingga menggarisbawahi pentingnya vaksinasi pada kedua kelompok tersebut.
Mengapa anak laki-laki dan perempuan harus mendapatkan vaksin HPV?
Penelitian yang dipublikasikan pada 8 November di jurnal Cell, Host and Microbe, menemukan bahwa pemberian vaksin HPV pada anak perempuan dan laki-laki menciptakan kekebalan kelompok terhadap bentuk HPV tertentu, yang dapat membantu menurunkan risiko anak perempuan terkena kanker serviks.
Untuk penelitian ini, para ahli mengamati 33 kota di Finlandia, yang secara acak diberi vaksin HPV pada anak laki-laki dan perempuan, hanya anak perempuan, atau tidak diberi vaksin HPV kepada anak-anak. Studi ini melacak lebih dari 11 ribu anak-anak yang lahir antara 1992 dan 1994, dan ditindaklanjuti ketika mereka berusia 18 tahun, serta 5.500 orang yang ditindaklanjuti oleh para peneliti ketika mereka berusia 22 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa delapan tahun setelah anak-anak tersebut menerima vaksinasi, prevalensi HPV tipe 16 dan 18 (yang bertanggung jawab atas 70 persen kanker serviks dan menjadi sasaran vaksin) menurun secara signifikan di 22 kota tempat vaksin tersebut diberikan.
Di 11 kota yang hanya memberikan vaksinasi pada anak perempuan, terjadi penurunan jumlah HPV tipe 31 (terkait dengan peningkatan risiko kanker kepala dan leher), sementara 11 kota yang melakukan vaksinasi baik pada anak perempuan maupun laki-laki mengalami penurunan pada HPV tipe 31 dan 45 (jenis paling umum ketiga yang terkait dengan kanker serviks invasif).
"Dengan memvaksinasi anak laki-laki dan perempuan, Anda akan mendapatkan manfaat dari perlindungan kelompok bagi masyarakat selain dari perlindungan kekebalan langsung yang dipicu oleh vaksin," kata penulis utama studi dan peneliti senior di Karolinska Institutet, Ville Pimenoff, dilansir Yahoo Life, Kamis (9/11/2023).
Pimenoff menyatakan bahwa jika hanya melakukan vaksinasi pada anak perempuan, diperlukan waktu 20 tahun untuk mencapai efek yang sama dalam menurunkan tingkat infeksi HPV penyebab kanker, yang dapat dicapai hanya dalam delapan tahun setelah vaksinasi anak laki-laki dan perempuan. Para dokter memuji temuan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis kelamin....