Jumat 10 Nov 2023 03:47 WIB

Politisi Partai Buruh Inggris Mundur karena Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Imran Hussain tadinya akan dipecat karena mendukung gencatan senjata di Gaza

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Imran Hussain, anggota parlemen Bradford East mengatakan, dia mengundurkan diri karena mendukung gencatan senjata
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Imran Hussain, anggota parlemen Bradford East mengatakan, dia mengundurkan diri karena mendukung gencatan senjata

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang anggota parlemen dari Partai Buruh yang menduduki kursi terdepan sebagai menteri bayangan telah mengundurkan diri karena penolakan partai tersebut untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Pengunduran diri ini berlangsung di tengah meningkatnya tekanan terhadap pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer untuk mengubah pendiriannya.

Imran Hussain, anggota parlemen Bradford East mengatakan, dia mengundurkan diri dengan berat hati setelah duduk di bangku depan partai selama delapan tahun terakhir. Dia mengunggah foto surat pengunduran dirinya di platform media sosial, X.

Baca Juga

“Saya ingin dapat memberikan dukungan kuat bagi gencatan senjata, seperti yang diminta oleh Sekretaris Jenderal PBB. Agar bisa sepenuhnya bebas melakukan hal itu, malam ini saya harus mengundurkan diri dari kursi depan Partai Buruh," ujar Hussain, dilaporkan Middle East Eye, Rabu (8/11/2023).

Sebuah sumber dari Partai Buruh mengatakan, para penggiat partai tersebut mengatakan Hussain akan dipecat dari bangku depan karena mendukung mosi yang ditandatangani oleh anggota parlemen yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. “Tetapi alih-alih dipecat, dia memilih mundur dari posisinya tadi malam,” kata sumber tersebut.

Sumber lain juga mengatakan kepada ITV News bahwa Hussain telah mengundurkan diri untuk mengantisipasi pemecatan oleh kantor Starmer pada Rabu pagi. Dalam surat pengunduran dirinya, Hussain mengatakan wawancara yang diberikan oleh Starmer kepada LBC News, yang membela keputusan Israel untuk memutus aliran air dan listrik ke Gaza, telah memantapkan keputusannya untuk meninggalkan bangku depan partai. Sejak itu, Starmer berusaha mengklarifikasi komentarnya dan menyerukan agar lebih banyak bantuan diizinkan masuk ke Gaza.

“Sudah jelas bahwa pandangan saya mengenai bencana kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza berbeda secara substansial dari posisi yang Anda ambil,” kata Hussain.

“Gencatan senjata sangat penting untuk mengakhiri pertumpahan darah, untuk memastikan bahwa bantuan yang cukup dapat masuk ke Gaza dan menjangkau mereka yang paling membutuhkan, dan untuk membantu memastikan kembalinya sandera Israel dengan selamat," ujar Hussain.

Starmer menolak mendukung seruan gencatan senjata. Sementara juru bicara Partai Buruh, Bridget Phillipson mengatakan kepada BBC, gencatan senjata tidak akan mengubah status quo dan hanya akan membekukan konflik.

Hussain menjabat sebagai menteri bayangan untuk Kesepakatan Baru untuk Rakyat Pekerja. Dia terpilih menjadi anggota parlemen pada 2015.

Lebih dari 60 anggota parlemen dari Partai Buruh dan 250 anggota dewan telah berselisih paham dengan pimpinan partai tersebut untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza sejak Israel meningkatkan pengeboman. Beberapa politisi senior Partai Buruh, termasuk Wali Kota London Sadiq Khan, Wali Kota Manchester Andy Burnham dan pemimpin Partai Buruh Skotlandia Anas Sarwar, juga mendukung seruan gencatan senjata. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement