REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim wajib hukumnya melaksanakan sholat lima waktu. Juga diutamakan untuk melaksanakan sholat berjamaah di masjid, sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan sholat berjamaah di masjid dapat diketahui dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy'ari RA, sebagai berikut:
عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ فَأَبْعَدُهُمْ مَمْشًى وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّي ثُمَّ يَنَامُ [رواه البخاري ومسلم].
Dari Abu Musa Al Asy'ari RA, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Manusia yang paling besar pahalanya dalam sholat adalah yang paling jauh (jaraknya dengan masjid) karena telah berjalan paling jauh. Kemudian, orang yang menunggu sholat hingga melaksanakannya bersama imam itu lebih besar pahalanya ketimbang orang yang sholat lalu tidur. (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam perjalanan menuju masjid untuk melaksanakan sholat, pun ada doa yang dapat dibaca, sebagai berikut.
Doa Menuju Masjid
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ اَلسَّائِلِينَ عَلَيْكَ، وَبِحَقِّ الرَّاغِبِينَ إِلَيْكَ، وَبِحَقِّ مَمْشَايَ هَذَا إِلَيْكَ، فَإِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًا، وَلَا بَطَرًا، وَلَا رِيَاءً، وَلَا سُمْعَةً، بَلْ خَرَجْتُ اِتِّقَاءَ سَخَطِكَ، وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِكَ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُعِيذَنِي مِنْ النَّارِ، وَتُدْ خَلِّنِي الْجَنَّةَ ، وَتَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Latin:
Allahumma innii as-aluka bihaqqis saa-iliina 'alaika, wa bihaqqir rooghibiina ilaika, wa bihaqqi mam-syaaya haadzaa ilaika, fa-inni lam akhruj asyaron, wa laa bathoron, wa laa riyaa-an, wa laa sum-'atan, bal khorojtu ittiqoo-a sakho-thika, wab-tighoo-a mardhoo-tika, as-aluka an tu-'iidzanii minan-naari, wa tud-khollinil jannah, wa taghfiro lii dzunuubii, fa-innahu laa yaghfirudz dzunuubii illaa anta.
Terjemahan:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan hak orang-orang yang meminta kepada-Mu, dengan hak orang-orang yang berharap kepada-Mu dan dengan hak langkahku ini kepada-Mu, bahwa sesungguhnya aku tidak keluar untuk keburukan, tidak pula untuk kekerasan, tidak pula untuk riya' dan tidak juga sum'ahn (mencari ketenaran) tapi aku keluar karena takut akan murka-Mu dan demi mengharap ridha-Mu, maka aku memohon kepada-Mu agar Engkau selamatkan aku dari neraka, dan Engkau masukkan aku ke dalam surga serta Engkau ampuni aku atas segala dosaku, sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.