Kamis 09 Nov 2023 21:55 WIB

Psikolog: HP Jadi Tantangan dalam Mengasuh Anak

Anak-anak balita akan selalu memperhatikan orang tuanya yang asyik menggunakan HP.

Rep: Febrian/ Red: Fernan Rahadi
Ibu dan anak (ilustrasi)
Foto: Freepik
Ibu dan anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Psikolog dari Universitas Putra Indonesia (UPI) YPTK, Purwanti Endah Rahayu, mengatakan perkembangan teknologi dan digitalisasi telah mengubah pola asuh anak-anak di era modern saat ini. Endah memyarankan para orang tua harus mampu menerapkan pola asuh anak yang baik di era digital. Sebab salah satu tantangan utama dalam pola asuh anak pada era digital adalah keberadaan handphone (HP) yang dimiliki para orang tua.

Menurut Endah, anak-anak balita akan selalu memperhatikan orang tuanya yang asyik menggunakan HP.

"Terlebih saat ini, ketika si kecil rewel, menangis, lalu disuguhkan tontonan layar HP supaya berhenti menangis dan diam. Lalu si ibu melanjutkan aktivitas di rumahnya. Saya sangat tidak setuju anak diberi mainan HP untuk memberhentikan kerewelan dan menangis. Apalagi anak berusia lima tahun ke bawah," kata Endah, Kamis (9/11/2023).

Endah yang juga Wakil Ketua IPK HIMPSI Wilayah Sumatera Barat menyebut anak usia di bawah lima tahun sedang dalam masa kritis untuk perkembangan otaknya. Pada kurun waktu itu si kecil sangat rentan terhadap pengaruh dari lingkungan sekitarnya. 

Menurut Endah, daripada diberi main HP lebih baik si kecil diajak bermain yang lain, seperti keluar rumah dan lain sebagainya.  

"Anak diberi main HP bisa mengganggu pola tidurnya dan malas untuk bermain di alam terbuka," ucap Endah

Endah menyayangkan saat ini banyak orang tua terlebih orang tua pasangan muda yang menjadikan HP terlepas dari beban mengasuh anak. Bahkan, kata dia, orang tua sudah membelikan anak atau balita HP khusus untuk bermain. Hal ini menurut Endah adalah sebuah hal yang salah karena akan merusak fungsi otak anak yang belum siap untuk mencerna informasi-informasi yang tersebar melalui HP dan internet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement