Jumat 10 Nov 2023 01:25 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Kebaikan dan Keburukan

Kebaikan Allah SWT adalah bagian dari rahmat-Nya.

Ilustrasi Surga
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ihsan Nursidik, Pengajar di Pondok Pesantren Darul Arqam Daerah Garut

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Baca Juga

Ma’ayiral Mu’minin Rahimakumullah

Kebaikan dalam linguistik Arab, diperoleh dari kata khair (خير) yang bermakna atfu berarti simpati dan mailu yang berarti cenderung. Tegasnya, bahwa pengertian khair selalu bermakna kepada kecenderungan diri terhadap sesuatu yang baik, dan bersimpati kepada sesuatu yang dianggapnya baik tersebut.

Kata khair ini pun, menjadi akar kata dari istikharah, yang berarti meminta kebaikan yang lebih dari beberapa perkara yang baik. Selain itu, kata khair juga merupakan lawan dari kata syari, yang berarti keburukan. Sehingga kecenderungan baik akan selalu bertolak dari keburukan yang dihindarinya.

Al-Quran menyebut kata khair dengan berbagai derivasinya. Sebanyak seratus delapan puluh kali, di antaranya merupakan nomina (isim), seperti (ذالكم خير الكم) dan hanya tujuh kali disebutkan dalam bentuk verba atau kata kerja (fi’il), seperti (وربك يخلق ما يشاء ويختار). Secara umum makna khair dalam Al-Quran lebih banyak diartikan sebagai maalun (harta), yang merujuk kepada berbagai macam rezeki yang diterima.

Setidaknya terdapat dua macam pemahaman dalam memaknai kata khair. Pertama, makna khair mutlak (خير المطلق), yaitu kebaikannya yang dianggap oleh seluruh umat manusia sebagai yang paling utama. Sedangkan makna kedua, yaitu khair nisbi (خير النسبي). Khair jenis yang kedua ini mengindikasikan perbuatan baik yang relatif, tegasnya perbuatan baik yang dinilai berdasarkan sudut pandang seseorang.

Sebagai contoh, kita dapat katakan surga sebagai khair mutlak sebab tidak ada satu pun orang yang menolak konsep surga sebagai kebaikan. Sedangkan harta adalah sebagai khair nisbi, dimana untuk sebagian orang, harta dapat berupa sesuatu yang membawa dampak baik ataupun buruk.

‘Alakullihal, khair atau kebaikan yang...

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/read/khutbah-jum-at-kebaikan-dan-keburukan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement