REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Mendekati akhir tahun, tampaknya menyenangkan jika Anda berlibur ke tempat wisata yang belum pernah Anda kunjungi sekaligus mencicipi makanan khasnya. Lombok Tengah bisa menjadi destinasi yang menarik untuk Anda.
Berikut ini merupakan rekomendasi tempat wisata dan kuliner khas daerah tersebut, dilansir Go Mandalika, Jumat (10/11/2023).
Taman Wisata Alam Gunung Tunak (Pujut, Lombok Tengah)
TWA Gunung Tunak sekarang telah menjadi destinasi wisata yang sangat terkenal di Lombok. Dilansir Go Mandalika, ada aktivitas seru yang dapat dilakukan ketika berada di TWA Gunung Tunak yaitu mengunjungi penangkaran rusa timor yang berlokasi di kawasan ini.
Penangkaran Rusa TWA Gunung Tunak terletak tepat di tengah-tengah kawasan. Lokasinya hanya tiga menit berkendara dari pintu gerbang TWA Gunung Tunak. Setelah membayar tarif masuk sebesar Rp 5.0000, pengunjung dapat masuk penangkaran rusa timor dan berinteraksi dengan mereka
Pengunjung juga bisa melihat bagaimana Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menangkarkan puluhan rusa timor di tempat tersebut. Rusa timor adalah hewan yang terancam punah.
Selain itu, di tempat ini terdapat fasilitas yang memadai, seperti musholla yang cukup lapang, tempat beristirahat, taman bermain, toilet bersih, air bersih, dan tempat parkir. Pengunjung juga bisa mengunjungi penangkaran kupu-kupu yang berada di sekitar penangkaran rusa timor.
Air Terjun Batu Belah (Desa Karang Sidemen, Lombok Tengah)
Air Terjun Batu Belah berlokasi di Taman Hutan Raya Nuraksa Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah. Yang unik dari tempat wisata ini adalah air terjun dengan ketinggian tiga meter berada di antara belahan bebatuan. Air yang mengalir berasal langsung dari Gunung Rinjani.
Untuk mencapai Air Terjun Batu Belah ini memakan waktu sekitar 40 menit. Selama perjalanan, pengunjung akan melewati perkebunan warga, menyusuri hutan hingga aliran sungai. Setelah itu, pengunjung bakal menjumpai Air Terjun Batu Belah.
Pada saat menuju air terjun, pada pengunjung akan dipandu oleh seorang pemandu wisata yang dikelola oleh Pokdarwis Selendang Biru Rinjani Desa Karang Sidemen. Pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp 25.000 per orangnya, dengan ketentuan setiap perjalanan para peserta minimal lima orang.
Fasilitas yang bisa dinikmati oleh pengunjung adalah kendaraan dari Basecamp Pokdarwis Selendang Biru atau sebagai titik keberangkatan untuk menuju pintu masuk hutan. Ada juga alternatif lain untuk para pengunjung, yakni menyusuri hutan menggunakan kuda. Apabila Anda memilih opsi ini, maka akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 25.000 per orangnya.
Nasi Puyung
Nasi Puyung adalah salah satu kuliner khas Lombok yang populer hingga ke luar daerah. Kuliner ini dapat ditemukan baik di daerah asalnya di Lombok Tengah, maupun di luar daerah tersebut.
Nasi Puyung terdiri dari nasi, sayur buncis atau kacang panjang, kemudian ada juga suwiran ayam pedas serta taburan kentang goreng dan kacang kedelai. Cita rasa kuliner yang khas berasal dari bumbunya yang pedas dan gurih.
Selain itu, Nasi Puyung biasanya disajikan dengan bungkusan kerucut yang unik. Bungkusan ini membuat bumbu dari suwiran ayam dan sayuran terserap ke dalam nasi, sehingga menambah cita rasa yang lebih nikmat.
Di balik Nasi Puyung, terdapat sebuah cerita. Konon, Nasi Puyung pertama kali dipopulerkan oleh Papuk Isum.
Dia adalah seorang penjual nasi keliling di Kampung Puyung, Lombok Tengah. Papuk Isum menggunakan bumbu cabai yang banyak untuk membuat nasi bungkusnya lebih pedas dan menggugah selera
Salah satu tempat makan Nasi Puyung yang terkenal adalah Rumah Makan Nasi Balap Puyung Inaq Esun. Rumah makan ini merupakan milik keluarga Papuk Isum, dan masih mempertahankan cita rasa Nasi Puyung yang asli.
Cerorot
Cerorot adalah sebuah kue atau jajanan tradisional unik dari Lombok yang dibungkus dengan daun kelapa membentuk seperti terompet kecil. Kue ini terbuat dari tepung beras, gula merah dan santan kelapa. Karakter rasanya lumayan manis.
Bagi pelancong yang ingin menyantap cerorot, Anda perlu memilin-milin menggunakan kedua tangan hingga isinya terlepas dari bungkusnya. Setelah itu, dorong hingga isi cerorot keluar.
Oleh masyarakat suku Sasak, cerorot sering kali disajikan pada acara-acara adat seperti begawe (pesta) dan berbagai acara-acara tradisional. Namun kini cerorot sudah bisa dengan mudah didapatkan di berbagai pasar-pasar tradisional di Lombok.