Jumat 10 Nov 2023 05:09 WIB

Sembilan Adab Kegiatan Suami Istri

Islam memberikan tuntunan tentang adab kegiatan suami istri.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi suami dan istri.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi suami dan istri.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam memberikan tuntunan tentang adab dan tata cara dalam berhubungan intim atau kegiatan antara suami istri. Ada sejumlah adab berhubungan intim dalam Islam yang penting untuk diperhatikan dan tidak boleh dilanggar.

Berikut ini 9 adab yang perlu diketahui oleh pasangan suami istri dalam berhubungan intim menurut ajaran Islam.

Baca Juga

1. Mengharumkan Diri

Hendaknya pasangan suami istri mengharumkan diri mereka sebelum memulai berhubungan intim. Aisyah RA, dalam hadits yang diriwayatkannya, berkata:

كُنْتُ أُطَيِّبُ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَيَطُوفُ علَى نِسَائِهِ، ثُمَّ يُصْبِحُ مُحْرِمًا يَنْضَخُ طِيبًا.

"Aku memakaikan minyak wangi kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau SAW mengelilingi istri-istrinya, dan di pagi harinya beliau dalam keadaan ihram dan wanginya masih semerbak harum." (HR. Bukhari)

2. Berdoa

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

 " لو أن أحدكم إذا أراد أن يأتي أهله قال: باسم الله، اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا، فإنه إن يقدر بينهما ولد في ذلك لم يضره شيطان أبداً "

"Bila ingin menyetubuhi istri, maka ucapkanlah:

ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺟَﻨِّﺒْﻨَﺎ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻭَﺟَﻨِّﺐِ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻣَﺎ ﺭَﺯَﻗْﺘَﻨَﺎ

Latin: "Bismillahi Allahumma jannibna asy-syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa."

Terjemahan: "Dengan nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan yang mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami."

Rasulullah SAW bersabda, "Jika dikaruniai anak dari hubungan keduanya, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak itu." (HR. Bukhari)

3. Melakukan Foreplay Lebih Dulu

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, dikatakan sebagai berikut:

 لا يقعنَّ أحدُكم على امرأتِهِ كما تقعُ البهيمةُ وليكن بينَهما رسولٌ. قيلَ: وما الرسولُ يا رسولَ اللَّهِ؟ قال: القُبلَةُ والكَلامُ.

"Jangan meniduri istri seperti yang dilakukan binatang, tetapi lakukan pendahuluan." Ditanyakan kepada Nabi SAW, "Apa itu wahai Rasulullah?" Nabi SAW bersabda, "Ciuman dan rayuan." (HR. Ad Dailami dalam Musnad Al-Firdaus)

4. Berhubungan Intim dengan Gaya Apapun

Suami istri boleh berhubungan intim dengan gaya atau posisi apapun, baik dari depan maupun belakang. Allah SWT berfirman:

"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman." (QS. Al Baqarah ayat 223)

5. Bersikap Tenang Demi Kepuasan Bersama

Islam juga mengajarkan tentang kepuasan dalam hubungan intim antara suami istri. Berikut haditsnya:

عن أنس بن مالك أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذا غشي الرجل أهله فليصدقها، فإن قضى حاجته ولم تقض حاجتها فلا يعجلها.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika suami menggauli istrinya, hendaknya dia memberikan (waktu) pada istrinya. Maka bila suami mencapai hajatnya sedangkan istri belum mencapainya, maka suami jangan terburu-buru." (HR. Abd Al-Razzaq dalam Al Mushannaf)

Suami tidak boleh terburu-buru agar istri juga mendapatkan kepuasan. Seorang suami kalau sudah mengalami ejakulasi dan istri belum, maka harus memberi waktu kepada istri agar juga mencapai ejakulasi.

6. Dilarang Menyetubuhi Istri pada Dubur

Seorang suami diharamkan bahkan dilaknat jika menyetubuhi istri pada duburnya. Dasarnya ialah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ملعونٌ من أتى امرأتَهُ في دبرِها

"Terlaknatlah orang yang menyetubuhi istri pada duburnya." (HR. Abu Daud)

7. Dilarang Bersetubuh dengan Istri yang Haid

Ketika istri haid, maka suami dilarang bersetubuh dengannya. Hal ini sebagaimana hadits berikut:

عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " من أتى حائضاً أو امرأة في دبرها أو كاهناً فقد كفر بما أنزل على محمد".

Dalam riwayat Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, "Siapa yang menyetubuhi istri yang sedang haid, atau bersetubuh melalui dubur, atau mendatangi dukun, maka telah kafir atas apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud)

8. Dilarang Mengumbar Urusan Ranjang

Suami ataupun istri dilarang mengumbar atau membeberkan urusan ranjang kepada siapapun. Berikut haditsnya:

 عن أبي سعيد الخدري أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " إن من شر الناس عند الله منزلة يوم القيامة الرجل يفضي إلى امرأته وتفضي إليه ثم ينشر سرها".

Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya seburuk-buruknya manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah lelaki yang berhubungan dengan istrinya kemudian dia membicarakan urusan ranjangnya." (HR. Muslim)

9. Mandi Junub Usai Bersenggama

Wajib melakukan mandi junub, meski tidak mengalami ejakulasi. Hadits yang menjelaskan hal ini adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda:

" إذا جلس بين شعبها الأربع ثم جهدها فقد وجب عليه الغسل وإن لم ينزل"

Bila seseorang duduk di antara empat cabang, kemudian bersungguh-sungguh, maka wajib mandi meski tidak keluar (mani). (HR. Muslim)

sumber : Islam Web
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement