Jumat 10 Nov 2023 05:26 WIB

Liverpool Takluk dari Toulouse di Liga Europa, Luis Díaz Masih Bisa Tersenyum

Liverpool masih memuncaki Grup E walaupun kalah.

Moussa Diarra (tengah) dan Cristian Casseres (kanan) dari Toulouse beraksi melawan Ben Doak dari Liverpool pada pertandingan Grup E Liga Eropa UEFA antara Toulouse FC dan Liverpool FC di Toulouse, Prancis, Jumat (10/11/2023) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/GUILLAUME HORCAJUELO
Moussa Diarra (tengah) dan Cristian Casseres (kanan) dari Toulouse beraksi melawan Ben Doak dari Liverpool pada pertandingan Grup E Liga Eropa UEFA antara Toulouse FC dan Liverpool FC di Toulouse, Prancis, Jumat (10/11/2023) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liverpool gagal memastikan lolos ke babak gugur Liga Europa lebih cepat setelah menderita kekalahan 2-3 dari Toulouse di Stadion Toulouse pada Jumat (10/11/2023) dini hari WIB. Walau demikian, striker Liverpool Luis Díaz masih bisa tersenyum.

Ayah Diaz dibebaskan beberapa jam sebelum pertandingan, 12 hari setelah penculikannya di Kolombia utara oleh anggota kelompok gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional, atau ELN. Diaz telah memohon agar ayahnya dibebaskan setelah mencetak gol pada pekan lalu dalam pertandingan Liga Primer Inggris. Ia memperlihatkan kaus dalam bertuliskan "Kebebasan untuk Papa" dalam bahasa Spanyol.

Baca Juga

Pada laga ini, Diaz tidak mencetak gol tetapi masih bisa menguji kiper Toulouse, Guillaume Restes, dengan tendangan kaki kanan dari luar kotak penalti di babak pertama.

Aron Dønnum mencetak gol di babak pertama dan Thijs Dallinga menggandakan keunggulan tepat sebelum satu jam pertandingan untuk tuan rumah, yang kalah 5-1 di Anfield dua pekan lalu. Sebuah gol bunuh diri dari Cristian Cásseres membuat kedudukan menjadi 2-1 pada menit ke-74, namun Frank Magri dengan cepat merestorasi keunggulan dua gol.

Diogo Jota masuk menggantikan Diaz pada menit ke-81 dan mencetak gol delapan menit kemudian. Liverpool mengira telah menyamakan kedudukan di waktu tambahan, tapi gol Jarell Quansah dianulir oleh VAR. 

Pertandingan ini merupakan yang ke-450 bagi Juergen Klopp sebagai manajer Liverpool. Sebelumnya, Klopp mengatakan kepada TNT Sports bahwa penyerang asal Kolombia itu "sangat senang" dengan berita bahwa ayahnya dibebaskan.

Setelah pertandingan, dia tidak begitu senang dengan penampilan timnya.

"Sangat pantas untuk kalah karena mereka memenangkan hampir semua tantangan yang menentukan, pertempuran," kata Klopp. "Kami memiliki terlalu banyak situasi di mana kami seharusnya memenangkan bola tetapi kami tidak melakukannya."

Walaupun kalah, Liverpool masih memimpin Grup E dengan sembilan poin dari empat pertandingan. Toulouse membuntuti dengan selisih dua poin di posisi kedua.

Dari Grup H, Bayer Leverkusen tetap menjadi tim terakhir dengan rekor sempurna setelah empat pertandingan dengan kemenangan 1-0 di Qarabag. Pemimpin Bundesliga mencapai babak 16 besar setelah Victor Bonifasius mencetak gol kemenangan dari titik penalti pada perpanjangan waktu.

Brighton mencetak gol pada awal masing-masing babak untuk mengalahkan Ajax di Amsterdam 2-0 untuk kemenangan kedua beruntun setelah mengalahkan tim kuat Belanda itu dengan skor yang sama dua pekan lalu.

Penyerang Ansu Fati membawa the Seagulls unggul lebih dulu di tengah-tengah dominasi awal Ajax. Simon Adingra menggandakannya melalui sebuah serangan balik untuk memberikan Brighton keunggulan dua poin sementara di Grup B, sebelum Marseille, yang akan menghadapi AEK Athena.

Slavia mengalahkan Roma 2-0 di Praha, memberikan kekalahan pertama bagi tim asuhan Jose Mourinho. Václav Jurečka dan Lukáš Masopust mencetak gol di babak kedua bagi Slavia untuk menyamai Roma di puncak klasemen Grup G dengan sembilan poin.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement