Jumat 10 Nov 2023 06:24 WIB

Israel Terus Gempur Kota-Kota di Tepi Barat, 11 Tewas dalam Serangan Terbaru di Jenin

Militer Israel mengatakan mereka sedang melakukan serangan kontra-terorisme di Jenin.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
File - Warga Palestina memeriksa kerusakan menyusul bentrokan hebat dalam penggerebekan Israel di kamp pengungsi Jenin, di kota Jenin, Tepi Barat, 01 November 2023.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
File - Warga Palestina memeriksa kerusakan menyusul bentrokan hebat dalam penggerebekan Israel di kamp pengungsi Jenin, di kota Jenin, Tepi Barat, 01 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 11 warga sipil tewas dan sedikitnya 20 orang lainnya terluka dalam serangan terbaru pasukan Israel di Kota Jenin dan kamp pengungsi di daerah pendudukan Tepi Barat pada hari Kamis (9/11/2023).

Militer Israel mengatakan mereka sedang melakukan serangan kontra-terorisme di Jenin, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga

Di tempat lain di Tepi Barat, tiga orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, tewas dalam penggerebekan di Betlehem, Hebron dan Ramallah. Dalam data Kementerian Kesehatan Palestina, Kamis (9/11/2023) sedikitnya 176 warga Palestina tewas di Tepi Barat sejak Israel membalas serangan mendadak Hamas pada pada 7 Oktober lalu.

Jurnalis Shatha Hanaysha mengatakan kepada Middle East Eye (MEE) dari Jenin bahwa penyerbuan ke kamp tersebut dimulai pada pukul 10.30 pagi, ketika pasukan tentara Israel menggerebek sebuah rumah tempat para pejuang Palestina bersembunyi.

Konfrontasi bersenjata yang disertai kekerasan pun terjadi, bertepatan dengan masuknya bala bantuan militer Israel secara luas dari beberapa lini ke kota Jenin.

“Tentara Israel menutup sepenuhnya lingkungan sekitar kamp Jenin dan menembaki siapa pun yang bergerak,” kata Hanaysha. “Mereka bahkan menembaki sekelompok warga di halaman rumah sakit pemerintah Jenin dan di pintu masuk darurat.”

Dia menambahkan, beberapa pejuang tewas dalam serangan pesawat tak berawak terhadap sel militer di tengah kamp, ​​bahkan ketika tentara Israel menangkap warga secara acak.

 

Direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, Mahmoud al-Saadi, mengatakan kepada MEE bahwa tentara Israel mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin dan berusaha mencegah ambulans bergerak. “Saat kru kami mencoba mengangkut korban dari kamp, ​​tentara Israel menembaki mereka, melukai paramedis Sabreen Al-Obaidi dengan peluru tajam di punggung,” katanya.

Karena diblokir tentara Israel, hanya sedikit paramedis yang mampu menjangkau korban luka. “Tentara masih mengepung rumah sakit, mencegah kru ambulans bergerak, dan menggeledah kendaraan kami untuk mencegah mereka mencapai korban luka,” tutur Saadi.

"Semua korban mengalami luka tembak di tubuh bagian atas," ujarnya menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement