Jumat 10 Nov 2023 07:25 WIB

Misteri Energi Gelap Alam Semesta Mulai Terungkap

Misi Euclid menyelidiki misteri materi dan energi gelap alam semesta.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Misi Euclid yang akan menyelidiki misteri materi gelap dan energi gelap, merilis lima gambar sains pertamanya belum lama ini.
Foto: Phys
Misi Euclid yang akan menyelidiki misteri materi gelap dan energi gelap, merilis lima gambar sains pertamanya belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Euclid yang akan menyelidiki misteri materi gelap dan energi gelap, merilis lima gambar sains pertamanya belum lama ini. Misi yang dipimpin oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dengan kontribusi Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), dijadwalkan memulai operasi sains reguler pada awal tahun 2024.

Gambar-gambar baru ini mencakup pemandangan gugusan besar yang terdiri dari ribuan galaksi jauh, gambar jarak dekat dari dua galaksi terdekat, sekelompok bintang yang terikat secara gravitasi yang disebut gugus bola, dan nebula. Semuanya digambarkan dalam warna-warna cerah.

Baca Juga

“Observatorium Euclid akan mengungkap harta karun berupa penemuan ilmiah yang akan digunakan di seluruh dunia, termasuk oleh para ilmuwan AS di tahun-tahun mendatang,” kata administrator asosiasi, Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA, Nicola Fox, dilansir Phys, Jumat (10/11/2023).

Euclid diluncurkan pada 1 Juli dari Cape Canaveral, Florida lalu melakukan perjalanan hampir satu juta mil. Setelah periode commissioning (pengujian instrumen dan komponen lainnya), kinerja teleskop luar angkasa sesuai dengan yang diharapkan.

Laboratorium Propulsi Jet NASA di California Selatan mengirimkan perangkat keras penting untuk salah satu instrumen pesawat ruang angkasa Euclid. Selain itu, NASA telah mendirikan pusat data sains Euclid yang berbasis di AS dan tim sains NASA akan bergabung dengan ilmuwan Euclid lainnya.

Misi Nancy Grace Roman dari lembaga tersebut juga akan mempelajari energi gelap dengan cara yang melengkapi Euclid. Perencana misi akan menggunakan temuan Euclid untuk menginformasikan pekerjaan energi gelap Roman.

 Menyelidiki alam semesta yang gelap

Selama misi enam tahun yang direncanakan, Euclid akan menghasilkan peta 3D alam semesta paling luas. Ini mencakup hampir sepertiga langit dan berisi miliaran galaksi yang berjarak hingga 10 miliar tahun cahaya dari bumi.

Untuk melakukan hal ini, Euclid membutuhkan bidang pandang yang luas yang memungkinkan gambar-gambar baru mencakup area yang relatif luas. Dalam hal ini, Euclid berbeda dari observatorium bertarget seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA yang fokus pada area langit yang lebih kecil. 

Observatorium bidang luas seperti Euclid dapat mengamati sebagian besar langit jauh lebih cepat dibandingkan teleskop bertarget. Selain itu, Euclid memiliki resolusi yang tinggi dibandingkan misi survei sebelumnya. Artinya, dia akan mampu melihat lebih banyak galaksi di setiap gambar dibandingkan teleskop sebelumnya.

Misalnya, pandangan luas Euclid mampu menangkap keseluruhan gugus galaksi Perseus dan banyak galaksi di luarnya hanya dalam satu gambar. Terletak 240 juta tahun cahaya dari bumi, Perseus adalah salah satu struktur paling masif yang diketahui di alam semesta. 

Data dari gambar Euclid baru sekarang tersedia untuk komunitas ilmiah. Seiring berjalannya misi, kumpulan data Euclid akan bertambah. Batch baru akan dirilis setahun sekali dan akan tersedia untuk komunitas ilmiah global melalui Arsip Sains Astronomi yang diselenggarakan di Pusat Astronomi Luar Angkasa Eropa ESA di Spanyol. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement