REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bergabung dalam seruan "jeda kemanusiaan" dalam pertempuran Israel-Hamas di Jalur Gaza. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi militer Eropa itu mendukung upaya diplomatik untuk gencatan senjata kemanusiaan.
"Hukum internasional harus dihormati, warga sipil harus dilindungi, dan sekutu-sekutu NATO mendukung jeda kemanusiaan untuk mengizinkan bantuan tiba di Gaza," kata Stoltenberg di Berlin, seperti dikutip dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kamis (9/11/2023).
"Penderitaan yang kami lihat beberapa pekan terakhir kembali mengingatkan kami tidak boleh menyerah pada pada upaya solusi politik damai dan abadi," tambahnya.
Ia juga memperingatkan aktor-aktor di kawasan untuk tidak mengambil langkah yang dapat memicu konflik meluas di Timur Tengah. "Perang di Gaza tidak boleh menjadi konflik besar di kawasan, Iran dan Hizbullah harus menjauh dari pertempuran," katanya menekankan.
Israel meluncurkan pengeboman udara dan menggelar serangan darat ke Jalur Gaza sejak serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel sebagai balasan serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu naik menjadi 10.988 orang.
Selain banyaknya korban jiwa, pengungsian besar-besaran, dan ribuan bangunan yang rata dengan tanah, pasokan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta penduduk Gaza semakin menipis akibat pengepungan Israel.