REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat ada kenaikan okupansi hotel hingga 50 persen di Kota Solo jelang penyelenggaraan Piala Dunia U-17.
Seperti diketahui, Solo menjadi salah satu daerah yang dipilih sebagai venue Piala Dunia U-17 mulai dari semifinal dan final. Event tersebut akan dimulai pada 10 November-2 Desember.
Di mana Stadion Manahan akan digunakan untuk venue grup B yang berisikan negara Mali, Uzbekistan, Spanyol, dan Kanada yang akan bertanding mulai Jumat (10/11/2023) ini.
Humas PHRI Kota Solo, Wening Damayanti mengatakan, ada kenaikan keterisian kamar atau okupansi hotel di Solo. Kendati demikian kenaikan tersebut tercatat belum signifikan. "Kenaikannya belum signifikan, kalau seluruh Solo 50-60 persen," kata Wening.
Ia juga mengatakan kenaikan baru tercatat per Rabu (8/11/2023) kemarin. Pasalnya di pekan-pekan sebelumnya yang mengisi sejumlah hotel di sekitar venue Stadion Manahan hanyalah official hingga pemain
"Di hari hari ini sudah mulai terlihat kenaikan okupansi, kalau di beberapa pekan yang lalu sama sekali belum ada pergerakan, hanya official. Kemudian untuk penonton baru terlihat kemarin tanggal 8 baru mulai masuk," ujarnya.
Ia pun memprediksi kenaikan okupansi secara signifikan baru akan terjadi di waktu yang mendekati semifinal dan final.
"Prediksi kami menjelang final dan semifinal baru akan masuk, seperti yang sekarang ini kan juga begitu beberapa hari belum ada pergerakan setelah itu menjelang H-2 dan H-1 baru masuk," jelasnya.
Dikatakan jika secara jumlah kamar di Kota Solo mencapai 5.568 kamar. Namun, jika ditambah hotel yang tak berbintang mencapai 6,500an kamar.
"Kalau Soloraya terhitung hanya Solo Baru Kartasura, Colomadu, sekitar 7,500 an kamar untuk kamar hotel berbintang. Tapi kalau dihitung dengan hotel non bintang ada sekitar 9,000 kamar," kata dia lagi.