REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa kebocoran atap stasiun Cawang LRT Jabodebek saat hujan deras mendapat perhatian khusus dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick tak ingin saling menyalahkan dan mendorong perlunya perbaikan agar hal serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
"Kalau saya tidak mau terjebak, yang namanya membangun sesuatu yang baru, terus kita saling menuduh siapa yang benar, siapa yang salah," ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Erick menyebut LRT Jabodebek merupakan tonggak bersejarah bagi transportasi Indonesia. Erick menilai persoalan merupakan hal yang lumrah terjadi terhadap infrastruktur yang baru selesai.
"Ini sebuah kebanggaan buat Indonesia membangun sesuatu dan itu biasanya perlu proses, di negara mana pun seperti itu, pasti ada proses transisi, sehingga kita bisa lebih mandiri," ucap Erick.
Erick pun langsung bergerak cepat dengan meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penanganan. Erick mengingatkan pentingnya menjaga infrastruktur dengan baik dan berkala.
"Jadi saya pastikan, saya sudah minta untuk LRT, KAI memastikan infrastruktur yang dibangun terus dijaga," lanjut pria kelahiran Jakarta tersebut.
Erick menyampaikan Kementerian BUMN pun secara intens berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Erick menyebut kedua kementerian memiliki komitmen yang sama dalam mewujudkan sistem transportasi umum seperti LRT berjalan dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
"Saya juga dengan segala kerendahan hati, saya sudah bicara dengan Pak Menhub bahwa kita harus konsolidasi karena ini kan kebanggaan kita semua. Saya yakin Pak Budi sama dengan saya hatinya, kita ingin berbakti untuk bangsa dan negara," kata Erick.