REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan Israel ke Jalur Gaza sudah lebih dari sebulan terjadi. Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris membuat pernyataan dalam akun instagram @vp. Ia mengatakan telah berbicara dengan Presiden Israel, Isaac Herzog terkait perayaan sebulan serangan ke Jalur Gaza.

Dalam percakapan itu, lanjut Harris, ia memberikan dukungan untuk Israel atas haknya membela diri dan pentingnya untuk menghormati warga sipil dan hukum-hukum internasional.

Ia juga menekankan pada upaya-upaya pembebasan sendera yang ditawan Hamas serta bantuan kemanusiaan yang perlu disalurkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Harris mengatakan bersama Presiden AS, Joe Biden posisi AS sangat jelas bahwa Israel dan Palestina layak untuk mendapatkan perdamaian dan kesejahteraan.

Unggahan Harris tersebut 'dirujak' netizen karena ia menggunakan diksi ''Anniversary' merujuk pada aksi genosida dan pembantaian tanpa henti yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza.

Tak sedikit juga yang meminta agar pemerintah AS untuk bertindak agar gencatan senjata diberlakukan. Warganet juga banyak yang menghujat pernyataan Harris dan menyebut pemerintahan AS bodoh. Ada pula yang mengancam tak akan memilih Joe Biden dalam Pilpres AS berikutnya.

"Warga Palestina tidak punya pertahanan! Mereka itu anak-anak dan perempuan! Zionis Israel adalah penjahat? Bagaimana bisa Anda mendukung kejatan ini??? Ya Tuhan, ini tidak ada kemanusiaan sama sekali" ujar Ezra Bascia.

"Saya memilih Demokrat di setiap Pemilu tapi sekarang saya tidak akan memilih Biden kecuali gencatan senjata diberlakukan segera! Kita akan punya Donald Trump lagi sebagai presiden jika Anda terus menerus mendukung genosida ini" ujar Iron Burton.  

Ikuti Whatsapp Channel Republika