Jumat 10 Nov 2023 16:39 WIB

Kompolnas Konfirmasi Perwira Polisi Diduga Terlibat Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Kompolnas mengapresiasi reskrim Polda Jawa Barat yang mengungkap kasus ini.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny Mamoto
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Ketua Harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny Mamoto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyoroti perwira polisi yang diduga terlibat dalam peristiwa pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalancagak, Subang. Mereka memberikan perhatian khusus terhadap perwira tersebut

Ketua harian Kompolnas Irjen (Pur) Benny Mamoto mengatakan dugaan adanya keterlibatan perwira polisi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah didalami pihak penyidik. Ia menuturkan peran perwira polisi tersebut didalami untuk mengungkap kasus.

Baca Juga

"Masalah itu sedang dalam proses ya. Pertama konteksnya untuk mendukung pembuktian dulu kasus utamanya," ucap dia seusai mengikuti gelar perkara di kantor Dirkrimum Polda Jabar, Jumat (10/11/2023).

Hal-hal lainnya seperti dugaan adanya pelanggaran etik atau pidana, ia mengatakan akan ditindaklanjuti tahapan berikutnya. Namun, saat ini yang fokus didalami penyidik tentang pendalaman kasus.

Ia mengatakan terdapat aturan yang mengatur terkait anggota polisi yang telah melakukan pelanggaran etik atau pidana. Benny memastikan dugaan keterlibatan perwira polisi menjadi perhatian khusus dari Kompolnas.

"Hal-hal lain yang menyangkut apakah ada pelanggaran etik atau pidana itu berikutnya, sekarang kasus utamanya dulu. Ada aturan yang berlaku dari pihak polri," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement