Jumat 10 Nov 2023 17:37 WIB

Kapan RI Tak Lagi Impor Beras? Ini kata Mentan Amran 

Importasi beras masih menjadi solusi utama bagi pemerintah saat ini.

Red: Gita Amanda
Pekerja saat bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 24.000 ton beras yang merupakan bagian dari penugasan impor 2 juta ton beras pada tahun 2023 untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja saat bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/10/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 24.000 ton beras yang merupakan bagian dari penugasan impor 2 juta ton beras pada tahun 2023 untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Importasi beras masih menjadi solusi utama bagi pemerintah saat ini untuk memenuhi cadangan beras pemerintah di Perum Bulog. Importasi diambil lantara produksi yang mengalami gangguan disertai rata-rata harga dalam negeri yang cukup tinggi. 

Tercatat, tahun ini Bulog mendapatkan kuota penugasan impor sebanyak dua juta ton untuk mengisi gudangnya. Baru-baru ini, pemerintah kembali menugaskan Bulog untuk mengimpor 1,5 juta ton beras sebagai antisipasi mundurnya musim panen imbas kemarau ekstrem El Nino. 

Baca Juga

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut, pemerintah juga akan kembali mengimpor beras sebanyak dua juta ton untuk tahun 2024. Hanya saja, pelaksanan importasi tahun depan tetap memantau perkembangan situasi produksi dalam negeri. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan, penentuan importasi menjadi kewenangan dari Bapanas. Meski demikian, Kementan akan tetap mengoptimalisasi produksi agar kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi.