Jumat 10 Nov 2023 19:15 WIB

Konsep Pahlawan Harus Dilihat dengan Sudut Pandang yang Lebih Luas

Setiap orang bisa menjadi pahlawan.

Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Sumaryoto bersama dengan pembicara lainnya berfoto bersama seusai acara seminar soal kepahlawanan di kampus Unindra, Kamis (9/11/2023).
Foto: unindra
Rektor Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Sumaryoto bersama dengan pembicara lainnya berfoto bersama seusai acara seminar soal kepahlawanan di kampus Unindra, Kamis (9/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Guru Besar Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Nana Supriatna mengatakan penting bagi masyarakat untuk melihat konsep pahlawan dengan sudut pandang yang lebih luas dan juga lebih dalam. 

“Sehingga kita bisa dan mampu menjadi pahlawan itu sendiri, karena kunci awal menjadi pahlawan adalah peduli terhadap permasalahan bangsa, dan senantiasa senang menebarkan manfaat bagi masyarakat,” kata Nana di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga

Nana menyampaikan hal itu dalam memperingati Hari Pahlawan 2023 yang digelar  Universitas Indraprasta PGRI (Unindra). Unindra mengadakan peluncuran buku yang berjudul 'Mengenal Lebih Dekat Universitas Indraprasta PGRI: Perjalanan dan Perjuangan (2004-2023)' sekaligus menggelar Seminar Sejarah Pendidikan pada Rabu, 9 November 2023.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kampus B Unindra dan dihadiri oleh rektor, wakil rektor, dekan, kaprodi, kabag, dosen, alumni, dan mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua PGRI Provinsi DKI Jakarta, Adi Dasmin, Ketua YPLP-PT PGRI Jakarta, Diding Zainuddin, dan Ketua BPLP PGRI Pusat, Supardi Uki Sajiman. 

Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari PT Penerbit Erlangga, Fikri Somya Dewi, selaku penerbit yang bekerjasama dengan Unindra dalam menerbitkan buku ini. “Nilai-nilai yang diusung oleh Unindra juga sama dengan konsep nilai dalam kepahlawanan,” kata Nana.

Hal senada disampaikan oleh pembicara kedua, Taufik yang juga merupakan Ketua Tim Penyusun Penulisan Buku 'Mengenal Lebih Dekat Universitas Indraprasta PGRI: Perjalanan dan Perjuangan (2004-2023)', bahwa sosok pahlawan dapat dilihat dari lingkup masyarakat terkecil.

Sebagai Perguruan Tinggi yang telah berusia dua dekade, menurut Taufik, perjuangan Unindra dalam menebarkan manfaat bagi masyarakat telah dianggap mampu menjadi teladan dalam karakter kepahlawanan itu sendiri.

Rektor Unindra, Sumaryoto menjelaskan bahwa buku ini menjabarkan tentang perjalanan dan perjuangan Unindra sejak periode IKIP PGRI Jakarta, STKIP PGRI Jakarta, sampai dengan terbentuknya Universitas Indraprasta PGRI pada 2004. 

Selain itu,  Sumaryoto juga berharap jika buku ini dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi seluruh civitas akademika Unindra untuk lebih mengenal almamaternya. “Sehingga, semakin mempererat dan memperkuat rasa kekeluargaan,” kata Sumaryoto.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement